Peringati Satu Dekade Penutupan Gang Dolly Surabaya: Warga Ajak Rame-Rame Nandur Sayur

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pokdarwis Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, menandai peringatan satu dekade penutupan Gang Dolly, eks lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, dengan cara unik. Mereka membuat acara menanam sayur pada Selasa, 18 Juni 2024 nanti.
Acara dipusatkan di Pasar Burung Gang Dolly, sebutan gang di Jl Putat Jaya, Kota Surabaya itu. Peringatan positif ini didukung penuh TIMES Indonesia, TV9 Nusantara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Surabaya, dan Kampung Wisata Gang Dolly.
Advertisement
"Acara ini merupakan simbol transformasi lingkungan yang dulunya terkenal sebagai pusat prostitusi menjadi kawasan yang lebih sehat dan produktif," ucap Budhi Christiadi, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Putat Jaya dan pengelola Kampung Wisata Gang Dolly.
Untuk diketahui, lokalisasi Gang Dolly resmi ditutup pada 18 Juni 2014. Penutupan Gang Dolly resmi dilakukan melalui prosesi seremonial yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Surabaya. Kala itu, acara penutupan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Salah satu momen penting dalam acara tersebut adalah deklarasi dan penandatanganan oleh 107 perwakilan warga yang berkomitmen untuk menjadikan Kelurahan Putat Jaya bebas dari prostitusi dan bersedia beralih profesi.
Budhi Christiadi, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata perubahan yang diinginkan warga. "Penanaman sayur ini adalah bukti bahwa warga Putat Jaya telah beralih profesi dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan yang lebih baik," ujarnya.
Peringatan satu dekade penutupan Gang Dolly ini juga dihadiri oleh finalis-finalis dari Festival Model Batik Indonesia (FMBI) 05 Jatim, seperti Belleza Bella Liem, Giovano, Almira, Gracia, dan lain-lain. Kehadiran mereka akan menyemarakkan suasana dan memberikan dukungan moral kepada warga yang sedang bertransformasi.
Selama satu dekade terakhir, warga Putat Jaya telah berupaya keras untuk mengubah stigma negatif yang melekat pada daerah mereka. Budhi Christiadi menjelaskan bahwa berbagai program telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, termasuk pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Kami ingin menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin, dan hari ini adalah salah satu bukti bahwa usaha keras kami mulai membuahkan hasil," katanya.
Penutupan Gang Dolly tidak hanya berdampak pada perubahan profesi warga sekitar, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup di lingkungan tersebut. Area yang dulunya kumuh dan penuh dengan kegiatan ilegal kini mulai berbenah menjadi kawasan yang lebih bersih dan aman.
Budhi menambahkan bahwa kegiatan menanam sayur ini juga merupakan bagian dari program ketahanan pangan lokal, di mana warga didorong untuk menanam tanaman pangan di lahan-lahan kosong yang tersedia.
Dalam acara tersebut, para peserta menanam berbagai jenis sayuran seperti bayam, tomat, kangkung, dan sawi. Ada 1.000 polybag tanaman yang akan ditanam.
Menjadi Kampung Wisata Gang Dolly
Budhi berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka untuk menanam tanaman pangan. "Kami ingin seluruh warga Putat Jaya merasakan manfaat dari kegiatan ini, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan," ujarnya.
Dengan adanya acara peringatan ini, diharapkan masyarakat luas dapat melihat perubahan positif yang telah terjadi di Gang Dolly. "Kami juga membuat desa wisata Gang Dolly. Ini sebagai desa wisata urban yang bagus," ujar Cak Budhi.
Transformasi ini, kata Cak Budhi, tidak hanya membawa dampak positif bagi warga setempat tetapi juga memberikan contoh inspiratif bagi daerah-daerah lain yang memiliki masalah serupa.
Cak Budhi menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami selama ini. Semoga ke depan, Putat Jaya semakin maju dan menjadi kawasan yang semakin baik untuk dihuni," pungkasnya.
Peringatan Satu Dekade Penutupan Gang Dolly dengan menanam sayur di Pasar Burung Gang Dolly ini menjadi simbol perubahan dan harapan baru bagi warga Putat Jaya. Satu dekade setelah penutupan tempat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini, warga setempat membuktikan bahwa mereka bisa bangkit dan bertransformasi menjadi lebih baik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |