Pilkada 2024 Cilegon, Alawi Mahmud Soroti Bahaya Pilih Pemimpin dari Dinasti Korupsi

TIMESINDONESIA, CILEGON – Bakal Calon Wali Kota Cilegon dari Partai Amanat Nasional (PAN) , Alawi Mahmud menegaskan bahaya besar yang mengancam apabila masyarakat memilih pemimpin yang berasal dari rezim dinasti korupsi.
Pernyataan ini disampaikan Alawi dalam acara deklarasi yang berlangsung di Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten pada Senin (24/6/2024). Acara tersebut dihadiri ratusan masyarakat dari Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Grogol.
Advertisement
Pada sambutannya, Alawi Mahmud menekankan bahwa memilih pemimpin dari rezim dinasti korupsi adalah langkah yang sangat berbahaya bagi masa depan masyarakat dan pembangunan Kota Cilegon.
"Pemimpin yang berasal dari dinasti korupsi hanya akan melanjutkan kembali praktik gurita korupsi. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok daripada kesejahteraan masyarakat," ujarnya, Senin (24/6/2024).
Alawi mengingatkan masyarakat bahwa dampak korupsi sangat merusak, tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan pembangunan. Ia menyatakan bahwa korupsi menghambat pembangunan, merusak moral bangsa dan menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Korupsi menghambat pembangunan, merusak moral bangsa dan menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kita harus menghentikan siklus ini dengan memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas," tambahnya.
Alawi juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan bijak dalam memilih pemimpin pada Pilkada Kota Cilegon Tahun 2024 yang akan diselenggarakan di bulan November mendatang.
"Kita harus bersama-sama melawan korupsi dengan tidak memberikan ruang bagi dinasti korupsi untuk berkuasa. Pilihlah pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih dan tidak berasal dari rezim dinasti korupsi," imbaunya.
Pernyataan Alawi mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, Alawi menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menghentikan praktik dinasti korupsi.
"Memilih pemimpin yang berasal dari dinasti korupsi berarti membiarkan korupsi terus berkembang. Saya ingatkan, kita semua bertanggung jawab untuk masa depan kota ini," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |