Peristiwa Daerah

Puluhan Wisatawan Pantai Parangtritis Diserang Ubur-ubur

Senin, 24 Juni 2024 - 20:04 | 32.13k
Salah seorang wisatawan anak anak tersengat ubur ubur Pantai Parangtritis. (Foto: Humas Sar Satlinmas Rescue Istimewa Satlinmas wilayah III Parangtritis)
Salah seorang wisatawan anak anak tersengat ubur ubur Pantai Parangtritis. (Foto: Humas Sar Satlinmas Rescue Istimewa Satlinmas wilayah III Parangtritis)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANTUL – Puluhan wisatawan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, DIY, diserang ubur-ubur. Serangan binatang laut itu terjadi dalam sepekan terakhir ini.

Komandan SAR Rescue Istimewa Satlinmas Wilayah III Parangtritis, M Arif Nugraha, mengatakan, serangan ubur-ubur tersebut diketahui pertama kali muncul pada awal Juni.

Advertisement

Namun demikian pihaknya mengaku tidak mendata semua korban. Baru pada Minggu (16/6/2024), pihaknya mencatat ada 12 pengunjung yang menjadi korban sengatan ubur-ubur.

"Kebanyakan korban (sengatan) anak-anak, itu (ubur ubur) muncul pertama kali Juni awal, sudah ada kena tapi nggak semua terdata," ujar Arif, Senin (24/6/2024).

Arif mengatakan serangan ubur-ubur kembali terjadi pada Selasa (18/6/2024). Dalam kejadian itu dilaporkan  tiga orang pengunjung menjadi korban sengatan ubur-ubur.

Kemudian hari ini, Senin (24/6/2024) tercatat ada 13 wisatawan, terpaksa harus dievakuasi ke Posko Sar Satlinmas Rescue Istimewa Satlinmas wilayah III Parangtritis, lantaran terkena sengatan ubur-ubur saat bermain di bibir Pantai Parangtritis.

"Jadi seminggu ini ada 29 wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur," tandasnya.

Arif mengimbau wisatawan agar menghindari binatang yang memiliki ciri-ciri bergelembung warna biru dan bagian bawah terurai. Lebih lanjut apabila, binatang yang biasa muncul dimusim dingin bulan Juli-September ini tersentuh atau sengaja dipenggang, akan mengakibatkan gatal, perih dan panas.

"Kondisi ini, biasanya yang nggak tahan anak anak, makanya saya minta orang tua harus menjaga anak anak kalau main air laut. Kalau nemui binatang itu dihindari," tandasnya.

Anggota Sar Satlinmas Rescue Istimewa Satlinmas wilayah III, Rini menambahkan, para korban yang kebanyakan anak anak  biasanya diobati dengan cara tradisional. Yaitu disemprot dengan air cuka yg dicampur air kemudian diberi salep luka bakar untuk memberikan efek dingin dibekas sengatan.

Kemudian diberi minuman hangat dan disarankan banyak gerak agar keluar keringat. Apabila korban sudah merasa linu pada sendi atau sesak nafas , beri bantuan oksigen dan kompres dengan air hangat dibagian tubuh yang terasa linu tersebut.

"Tidak sampai ada yang fatal, setelah diobati, semua Alhamdulillah sembuh," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES