Peristiwa Daerah

Smelter Freeport Gresik Beroperasi, Komisi VII DPR RI Harap Industri Turunan Katoda Tembaga Tumbuh

Rabu, 17 Juli 2024 - 20:36 | 26.50k
Rombongan Komisi VII DPR RI saat mengunjungi Smelter PTFI di KEK Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Rombongan Komisi VII DPR RI saat mengunjungi Smelter PTFI di KEK Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Beroperasinya Smelter Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik diharapkan mampu menumbuhkan industri turunan sehingga program hilirisasi berhasil.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat mengunjungi Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Gresik, Rabu (17/7/2024).

Advertisement

Dalam kunjungannya, Komisi VII DPR RI meninjau secara langsung berbagai area di smelter seperti refinery, area operasi smelter, fasilitas asam sulfat, control room dan anode casting

Sebelumnya, Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik ini menjadi salah satu proyek strategis nasional dalam rangka mendukung hilirisasi.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengapresiasi PTFI yang telah membangunan smelter tepat waktu dan berjalan lancar hingga memasuki masa operasi.

“Kami memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PTFI yang telah mencapai tahap operasi sesuai dengan jadwal. Kami berharap proses ini berjalan lancar,” katanya, Rabu (17/7/2024).

Untuk mendukung hilirisasi, Eddy meminta Kementerian Perindustrian mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakselerasi tumbuhnya industri-industri dalam negeri, 

"Sehingga bisa menyerap hasil produk dari Smelter PTFI, dan bisa dimanfaatkan di dalam negeri," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam paparannya mengatakan terhitung sejak Agustus 2024 hingga Desember 2024, sekitar 400 ribu ton konsentrat akan dimurnikan di Smelter PTFI. 

“Rencananya kami bisa mulai produksi di bulan Agustus dan akan ramp up 100% di bulan Desember 2024. Setelah beroperasi penuh, kapasitas input Smelter PTFI dan PT Smelting akan mampu memurnikan seluruh konsentrat tembaga PTFI di dalam negeri yang mencapai sekitar 3 juta ton per tahun,” kata Tony. 

Saat berproduksi, lanjut Tony, konsentrat tembaga hasil penambangan operasi PTFI di Papua akan dimurnikan seluruhnya di dalam negeri. 

Produk akhir utama smelter PTFI berupa katoda tembaga, emas dan perak batangan. Sementara produk sampingnya berupa asam sulfat, slag, PGM, dan selenium.

"Tugas kita bersama adalah bahwa katoda tembaga yang diproduksi oleh Smelter PTFI dapat dikonsumsi di dalam negeri. Ada industri-industri yang lebih hilir lagi yang muncul untuk memanfaatkan katoda tembaga yang dihasilkan oleh smelter PTFI,” kata Presidir PT Freeport Indonesia mendampingi Komisi VII DPR RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES