Peristiwa Daerah

Aplikasi 'Awasi Boyo' Besutan Pemkot Surabaya, Upaya Awasi Kesehatan Koperasi

Minggu, 21 Juli 2024 - 21:27 | 20.92k
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri) perkuat kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI. (Foto: Dok. Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri) perkuat kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI. (Foto: Dok. Pemkot Surabaya)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI terkait pengembangan ekonomi. Caranya dengan meluncurkan aplikasi 'Awasi Boyo' sebagai bentuk pengawasan terhadap kesehatan koperasi.

“Itu menjadi pemikiran kami, apa yang perlu ditingkatkan untuk menggerakkan ekonomi lagi. Pengawasan-pengawasan, kita banyak menggandeng anak muda. Bahkan kemarin untuk menggerakkan ekonomi ada sertifikasi halal dan kita bergerak dengan anak muda Surabaya,” ungkap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 

Advertisement

Menurutnya, 40 persen anggaran APBD Kota Surabaya dialokasikan dalam program Padat Karya. Di dalamnya, terdapat warga Kota Pahlawan yang tergabung dalam koperasi. 

“Kami memiliki forkopimda yang luar biasa, membantu kami menggerakkan koperasi, sehingga uang yang berputar di Surabaya bisa bergerak untuk warga Kota Surabaya, dan mengurangi kemiskinan,” katanya. 

Selain itu, pemkot juga terus mendukung pengembangan UMKM di Kota Pahlawan, salah satunya dengan memberikan kemudahan penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha) bagi para pelaku UMKM. 

Hingga saat ini, Pemkot Surabaya telah menerbitkan 113.169 NIB bagi para pelaku UMKM di Kota Surabaya, di antaranya 65.070 NIB di sektor perdagangan, 24.561 NIB di sektor perindustrian, dan 23.538 NIB di sektor pariwisata.

“Kita memberikan motivasi kepada UMKM untuk mengurus NIB sehingga berupaya melakukan inovasi untuk bekerja sama dengan stakeholder. Bahkan, Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyampaikan bahwa Surabaya bisa dijadikan contoh,” jelas Eri.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Arif Rahman Hakim mengatakan jika kolaborasinya dengan Pemkot Surabaya merupakan upaya peningkatan kapasitas SDM, dan memanfaatkan akses pembiayaan.

“Jadi kami bermitra, maka saya berharap koperasi bisa terus menatap peluang-peluang dengan bermitra. Supaya usahanya bisa menembus pasar yang lebih luas,” kata Arif Rahman Hakim.

Pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-77, pihaknya mengajak untuk mewujudkan koperasi sebagai suatu ekosistem untuk mengkonsolidasikan, dan mengakselerasi para pelaku UMKM agar mereka bisa tumbuh dan lebih kuat dalam pelaksanaan usaha.

“Alhamdulilah di tahun 2024, pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya sangat baik, di atas rata-rata nasional. Ini juga didukung oleh koperasi dan pelaku UMKM, di Surabaya jumlahnya lebih dari 99 persen,” pujinya.

Arif berharap, melalui 40 persen anggaran APBD Kota Surabaya yang dialokasikan untuk koperasi dan pelaku UMKM lewat program Padat Karya, koperasi dan para pelaku UMKM dapat terus berinovasi agar bisa memperluas jangkauan pasar. 

“Benar-benar sudah sudah diwujudkan, pelaku usaha bisa menikmati peluang yang disediakan oleh Pemkot Surabaya dan dipermudah dalam mendapatkan pasar di Surabaya. Perhatian pemkot sangat besar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyampaikan, aplikasi Awasi Boyo merupakan aplikasi penilaian kesehatan koperasi, dimana aplikasi tersebut telah diintegrasikan dengan pelayanan aplikasi Online Data System (ODS) Koperasi.

“Aplikasi Awasi Boyo untuk pengawasan kita, yang link (terhubung) dengan pusat. Untuk pengawasannya, antara lain dari permodalan, ketertiban koperasi, dan banyak hal yang sudah dilakukan koperasi atau tidak. Itu adalah kriteria koperasi, apakah sehat atau tidak,” pungkasnya mewakili Pemkot Surabaya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES