Pemimpin Peduli Anak, Pj Gubernur Jatim Adhy Terima Penghargaan dari UNICEF

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memang terkenal sebagai sosok humoris dan penuh cinta. Ia begitu dekat dengan anak-anak.
Karakter tersebut terlihat saat acara Hari Anak Nasional Jawa Timur 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan UNICEF di Novotel Samator Hotel Surabaya, Jumat (26/7/2024).
Advertisement
Pj Gubernur Jatim Adhy mengajak anak-anak bermain tebak-tebakan. Salah satu anak, Abel dari Forum Anak Jawa Timur langsung berdiri menyapa memberikan tebakan.
"Semangat pagi, hai, hore! Hewan apa yang memiliki bulu dari hewan lain?," serunya.
Pj Gubernur Adhy bersama anak-anak saat acara Peringatan Hari Anak Nasional Jawa Timur 2024 di Novotel Samator Surabaya, Jumat (26/7/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Pj Gubernur Adhy bingung dan menyerah. Tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
"Landak?," ujar Pj Gubernur Adhy balik bertanya.
"Wah, kurang tepat!"
"Apa ya? Serigala," jawab Pj Gubernur Adhy lagi.
"Benar," kata Abel.
Ada pertanyaan lanjutan dari peserta lain. Pertanyaan itu tak kalah menarik. Sederhana, tetapi cukup mengundang gelak tawa.
"Biasanya kalau lebaran, makan ketupat, enaknya makan ketupat pakai apa?"
"Pakai sarung?," jawab Pj Gubernur Adhy spontan.
"Salah, jawabnya pakai mulut," kata penanya.
Belum sampai pada penghujung, gadis kecil bernama Natalie ikut bertanya.
"Judul lagu apa yang nyanyinya nutup satu hidung?"
Nah, Pj Gubernur Adhy pura-pura kebingungan. Padahal ia tahu jawabannya.
"Ada yang tahu? Apa? Separuh Napas (Lagu Dewa 19)," jawabnya cepat.
Pj Gubernur Adhy ganti melontarkan pertanyaan:
"Presiden apa yang suka tampil di media atau paling banyak tampil di media?"
"Mohammad YouTube Kalla," kata Pj Gubernur Adhy berkelakar.
Jokes random ala bapak-bapak itu sontak membuat peserta tersenyum. Dilanjutkan pertanyaan acak lain, seperti bagaimana cara memasukkan gajah ke dalam kulkas.
Suasana menyenangkan itu nampak dalam peringatan Hari Anak Nasional Jawa Timur 2024.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Peringatan Hari Anak Nasional Jawa Timur 2024 bersama UNICEF. Acara ini menampilkan teaterikal anak dan berbagai pertunjukan seni.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga menerima penghargaan SIAPA PEKA dari UNICEF. Penyerahan penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam bidang perlindungan anak. Pj Gubernur Adhy juga akan berkomitmen menekan angka perkawinan pada anak.
Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Adhy terus memperkuat sistem perlindungan anak. Salah satunya stop perkawinan anak, perundungan dan kekerasan pada anak.
Bersama dengan UNICEF serta berbagai pihak lainnya, Pemprov berupaya untuk terus memastikan anak-anak aman dan sehat di berbagai wilayah.
“Banyak yang juga ikut membantu, pemerintah tentu tidak bisa sendirian dalam menciptakan sistem perlindungan anak,” kata Pj Gubernur Adhy.
Pemprov Jatim bersama UNICEF juga terus memperkuat pelayanan penanganan kasus Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) atau kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring.
Pada perayaan HAN di Jatim, UNICEF memberikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Jatim membuat sistem informasi digital untuk pencegahan perkawinan anak. Melalui Sistem Informasi Digital Pencegahan Perkawinan Anak (SIAPA PEKA). Pemprov Jatim dinilai mampu membuat sistem pencegahan sejak dini yang terus menekan angka perkawinan anak.
Penghargaan ini sekaligus sebagai bentuk apresiasi khusus kepada individu yaitu Pj Gubernur Adhy yang telah memberikan kepedulian yang luar biasa dan kontribusi signifikan dalam bidang kesejahteraan anak-anak.
Pj Gubernur Adhy mengatakan, Perayaan Hari Anak Nasional 2024 adalah momentum penting.
"Jumlah anak-anak di Jatim hampir 10 juta jiwa dan mereka yang akan menjadi pemimpin untuk meneruskan pembangunan ke depan," ucapnya.
Visi Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada tumbuh kembang anak hari ini. Oleh karena itu, mereka perlu dilindungi karena sejumlah ancaman mengintai tumbuh kembang anak-anak.
Mulai ancaman gizi buruk, stunting dan perlakuan kekerasan. Musuh lainnya adalah gadget yang berpotensi membentuk karakter anak-anak melalui konten. Namun sayangnya tidak sedikit dampak negatif dari gawai ini.
"Banyak konten yang merusak. Oleh karena itu mari, bukan berarti tidak boleh menggunakan gadget, tetapi harus bijak menggunakannya," imbau Pj Gubernur Adhy.
Ia berpesan agar anak-anak tumbuh menjadi anak yang baik, berbakti kepada orang tua, mandiri, taat beribadah, dan kelak mampu menggapai cita-cita.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF Jawa dan Bali, Arie Rukmantara mengatakan, Jawa Timur juga sudah berhasil mewujudkan hak anak. Antara lain memberikan perlindungan, pemenuhan gizi dan mulai melakukan fortifikasi pangan.
"Terima kasih ayahanda (Pj Gubernur Adhy), awa Timur sangat luar biasa pencapaiannya untuk sampai ke setiap anak, kami berterimakasih karena capaian ini menginspirasi banyak provinsi, for every child every right telah dipenuhi oleh anak-anak Jawa Timur," ungkap Arie.
Kota Surabaya sudah melamar menjadi kota ramah anak tingkat dunia.
"Proses verifikasinya harus dilihat berkali-kali oleh dunia dan minggu depan ada salah utusan dunia datang ke sini dan Surabaya akan diundang ke China," kata Arie.
Dalam acara tersebut juga diserahkan piagam penghargaan apresiasi oleh Pj Gubernur Adhy kepada dunia usaha dan lembaga masyarakat peduli anak. Antara lain PT Wing Surya, Bank Jatim, dan Kampoeng Lali Gadget.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |