Arsitek Asal Bandung Dirikan Ruang Publik Demi Terwujudnya Kota Desain dan Kreatif Dunia

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Kota Bandung memiliki bangunan baru atau ruang publik di kawasan Jalan Asia Afrika yang bernama Posco. Deddy Wahjudi,Ph.D merupakan arsitek dan dosen FSRD ITB, yang saat ini merupakan calon wali kota Bandung, adalah arsitek dan bagian dari tim manajemen POSCO Bandung.
Deddy bersama firmanya LABO., beserta Dendi Darman studio dan PT. SKHOI bekerjasama dengan PT. Pos Properti Indonesia telah merenovasi gedung kantor pos besar Bandung tersebut.
Advertisement
Menurutnya Posco adalah singkatan dari Pos Collective dan merupakan satu hub kreatif baru di Bandung, yang akan menambah direktori ruang publik bagi berkembangnya Kota Bandung sebagai Kota Desain dan Kota Kreatif dunia.
"Tempat ini dikembangkan karena begitu besarnya minat warga Bandung akan sesuatu hal yang baru," ujarnya di Gedung POSCO jalan Asia Afrika Bandung.
Dirinya pun menjelaskan bahwa tempat ini adalah salah satu contoh optimalisasi aset negara, kerja sama BUMN dengan komunitas untuk memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat kota Bandung, Minggu (4/8/2024).
Kegiatan Pos dikombinasikan dengan berbagai kegiatan kreatif, makan-minum, dan lain-lain. Gedung POSCO adalah Gedung Kantor Pos Besar Bandung, saat ini berumur 93 tahun, berdiri sejak tahun 1931, merupakan Aset Cagar Budaya Kelas A Nasional. Banyak Masyarakat Bandung mengenal Kantor Pos Besar untuk melakukan transaksi pengiriman surat, paket, membeli materai, dan lainnya.
Posco pada awal Agustus ini memiliki beberapa kegiatan salah satu nya menjadi tempat diselenggarakannya event Kekeun, festival tahunan jajanan kota dan kombinasi kegiatan terkurasi lainnya.
"Lebih tepatnya hari Sabtu dan Minggu tanggal 3 dan 4 Agustus 2024," lanjutnya.
Deddy berharap POSCO merupakan salah satu prototipe dari berbagai agenda kota Bandung ke depan berupa peningkatan manfaat berbagai aset negara, kolaborasi pemerintah dan komunitas, dan khususnya berkenaan dengan aset cagar budaya sebagai komponen penting mempertahankan identitas dan pengembangan roda ekonomi kota.
"Semoga ini bisa menjadi suatu gerakan bersama untuk kota Bandung, sesuai dengan program yang sedang saya giatkan yaitu Bandung gotong royong " pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |