Reef Revival, Komunitas Anak Muda Surabaya Pelestari Terumbu Karang

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Reef Revival, sebuah komunitas pegiat restorasi terumbu karang atau coral restoration tengah gencar melakukan pelestarian koral bawah laut.
Komunitas tersebut lahir dari pemikiran visioner anak muda asal Surabaya yang memiliki keinginan melestarikan lingkungan melalui restorasi terumbu karang.
Advertisement
Mereka bertujuan mencegah kerusakan, memperbaiki dan melestarikan kembali dengan metode menanam terumbu karang baru, membersihkan karang, menambahkan air berkualitas untuk mendukung pertumbuhan dan membangun kembali ekosistem terumbu karang.
Reef Revival juga mengajak setiap orang berdonasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini. Mereka menjual kerang-kerang mati sebagai hiasan dengan harga mulai dari Rp15.000. Seperti terlihat saat pameran di Atrium PTC Mall Surabaya, Minggu (11/8/2024).
Samuel bersama ayahnya menjelaskan kepada pengunjung pameran tentang pelestarian terumbu karang saat pameran di Atrium PTC Mall Surabaya, Minggu (11/8/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Donasi akan dikumpulkan untuk menciptakan besi pelindung yang mampu menjaga terumbu karang tetap tumbuh subur. Aksi tersebut mendapat banyak apresiasi.
Samuel Putra Sentosa sebagai ketua tim mengawali kegiatan penyelamatan terumbu karang sejak tahun ini. Semua berawal usai pengamatan saat diving di Nusa Penida, Pulau Bali. Samuel melihat banyak koral rusak akibat ulah manusia.
"Maka saya membentuk Reef Revival karena ingin bersama-sama melestarikan terumbu karang dengan penanaman kembali, membudidayakan di daerah laut Bali atau dengan berdonasi untuk proyek ini agar bisa berjalan berkesinambungan," terang Samuel saat memimpin Reef Revival mengikuti pameran di Atrium PTC Surabaya, Minggu (11/8/2024).
Reef Revival memiliki sekitar tujuh anggota ahli selam bersertifikat. Mereka melakukan restorasi koral dengan menempatkan unit besi pelindung model spider system dan rope system. Rope system berbentuk besi persegi panjang dengan tali temali bertautan sebagai lokasi tumbuh terumbu.
Setiap ikatan tali memiliki sejumlah simpul yang diberikan jarak sepuluh centimeter. Sementara spider system berbentuk seperti jaring laba-laba, lebih sederhana daripada rope system yang cenderung rumit begitu pula ketika proses pemasangan.
Samuel bahkan harus terjun diving dua kali khusus untuk pemasangan rope system melawan arus bawah laut. Setelah pemasangan, terumbu karang itu akan tumbuh berkoloni subur memenuhi setiap celah.
"Nanti ditunggu minimal satu sampai dua tahun," katanya.
Samuel memasang tali temali merakit pelindung terumbu karang model rope system, Minggu (11/8/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Siswa kelas 12 di Surabaya Intercultural School itu memiliki harapan besar dalam dua tahun ke depan dapat melihat regenerasi dengan aksinya berkebun terumbu karang (coral gardening) tersebut.
"Ada tiga tahapan coral gardening yaitu mengumpulkan fragmen terumbu karang kecil dari karang besar, fase perawatan (the nursery phase) dan maintenance dengan memantau secara berkala untuk memastikan terumbu karang itu tumbuh, menjaganya dari predator serta pasir," kata Samuel.
Bahkan ia tengah berencana memasang unit konstruksi rope system seluas 100 meter x 100 meter. Salah satunya project di perairan Sumatera Barat dalam waktu dekat.
Semua kegiatan dilakukan secara swadaya alias dana pribadi. Namun, Reef Revival juga membuka kesempatan donasi untuk memperbanyak unit dan membantu pelestarian coral reef. Karena terumbu karang memiliki banyak manfaat. Antara lain melindungi dari erosi, menjadi tumpuan aset wisata, hingga sumber makanan dan pengobatan.
Lebih dari setengah juta penduduk bergantung pada terumbu karang sebagai sumber makanan, pendapatan dan perlindungan.
Namun, kata Samuel, saat ini terumbu karang tengah terancam bahaya akibat polusi, pemburuan ikan yang berlebihan, perubahan iklim, dan predator. Kesemuanya mempengaruhi daya tumbuh kembang terumbu karang.
"Kami ingin terus memperbaiki terumbu karang di laut agar menjadi rumah bagi banyak ikan," ungkap Samuel yang juga mengantongi sertifikat diving ini.
Terumbu karang sendiri adalah ekosistem bawah laut yang terbentuk dari koloni polip karang yang disatukan oleh kalsium karbonat.
Sebagian besar terumbu karang terbentuk dari karang keras dengan polip berkelompok. Karang termasuk dalam kelas Anthozoa dalam film hewan Cnidaria. Meliputi anemon laut dan ubur-ubur.
Tidak seperti anemon laut, karang mengeluarkan rangka luar karbonat keras yang menopang dan melindungi. Paling baik tumbuh di perairan hangat, dangkal, jernih, cerah serta berombak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |