Peristiwa Daerah

Pelepasan Tukik di Sanur, Strategi Griya Santrian Resort Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Minggu, 18 Agustus 2024 - 19:19 | 19.35k
Puluhan wisatawan asing saat akan melepas tukik di pantai Sanur. (Foto: Dok Griya Santrian for Times Indonesia)
Puluhan wisatawan asing saat akan melepas tukik di pantai Sanur. (Foto: Dok Griya Santrian for Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BALI – Strategi Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) dalam menerapkan konservasi lingkungan sebagai konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) terus ditunjukkan. Kali ini, bertepatan dengan momen perayaan HUT ke 79 Republik Indonesia, puluhan wisatawan yang menginap di Griya Santrian Resort, Sanur, Denpasar Selatan, dengan antusias turut serta dalam pelepasan bayi penyu (tukik).

Ida Bagus Gede Sidharta Putra, owner sekaligus Ketua Yayasan Pembangunan Sanur menyebut bahwa konsep ini terbukti dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sanur.

Advertisement

"Bali mengusung konsep Tri Hita Karana, yang berarti segala sesuatu kembali ke alam," terangnya kepada TIMES Indonesia seusai kegiatan, Minggu (18/8/2024).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Kota Denpasar ini melanjutkan bahwa pihaknya secara rutin menggelar event pariwisata berkelanjutan dengan harapan mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan.

Puluhan wisatawan asing memang memiliki antusiasme yang tinggi saat melakukan pelepasan 45 tukik di tepi Pantai Griya Santrian. Menurut Sidharta, aktivitas ini memberikan pengalaman berharga bagi para tamu, yang merasa senang bisa berpartisipasi dalam konservasi lingkungan.

"Pelepasan tukik ini menjadikan Kawasan Sanur lebih menonjolkan pariwisata berkelanjutan. Ini adalah bentuk tanggung jawab pariwisata terhadap lingkungan. Kami berharap upaya kecil ini dapat membantu dalam investasi alam, khususnya konservasi lingkungan," harapnya.

Dijabarkan Sidharta, agenda pelepasan tukik ini telah menjadi acara rutin di Griya Santrian sebelum pandemi Covid-19 karena tepi Pantai Griya Santrian diketahui sebagai lokasi tempat penyu biasa bertelur.

Diketahui, sejak Maret hingga Juni, banyak tukik yang kembali ke resort ini karena memang pada dasarnya hewan tersebut memiliki GPS alami.

"Kami dari pihak hotel merasa bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian spesies tersebut, " ujarnya.

Selain pelepasan tukik, kegiatan ini juga diiringi dengan acara bersih-bersih demi menjaga kebersihan dan kelestarian alam di Pantai Sanur  sebagai prioritas utama.

Dengan pendekatan Sustainable Development Goals (SDGs), Sidharta juga menyebut bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tarik destinasi dan hotelnya, meskipun hasilnya mungkin tidak langsung terlihat dalam angka statistik.

"Pada puncak musim liburan saat ini, jumlah tamu yang menginap di kawasan Sanur bisa mencapai 10 ribu wisatawan, dengan mayoritas wisatawan berasal dari Australia dan Eropa," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES