Peristiwa Daerah

Ziarah Kubro PPQ Nurul Huda: Menguatkan Silaturahmi, Menjaga Tradisi

Minggu, 25 Agustus 2024 - 18:05 | 130.03k
Pondok Pesantren Al Quran Nurul Huda menggelar acara Ziarah Kubro yang diikuti santri dan para alumni, Minggu (25/8/2024). (Foto: Calista Putri/TIMES Indonesia)
Pondok Pesantren Al Quran Nurul Huda menggelar acara Ziarah Kubro yang diikuti santri dan para alumni, Minggu (25/8/2024). (Foto: Calista Putri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pondok Pesantren Al Quran Nurul Huda Singosari, Kabupaten Malang menjadi ruang berkumpul para santri dan alumni dari berbagai penjuru negeri. Mereka berkumpul di tempat yang bagi mereka lebih dari sekadar lembaga pendidikan—ini adalah rumah kedua.

Mereka datang untuk mengikuti Ziarah Kubro, sebuah tradisi yang telah dijaga dengan penuh cinta sejak tahun 2007. Acara ini diadakan setiap tiga bulan sekali, menjadi momen penting bagi mereka untuk menyambung silaturahmi dan menghidupkan kembali amalan-amalan yang diwariskan oleh para kyai.

Advertisement

KH Nur Aly Utsman, santri senior, dan  pengurus alumni sekaligus sosok yang dihormati di pesantren  menjelaskan betapa pentingnya acara ini.

"Kami ingin para alumni kembali mendekat kepada pesantren, agar kekuatan persaudaraan yang telah dibina sejak dulu tetap terjaga," ujarnya. "Selain itu, melalui Ziarah Kubro, kami berupaya untuk mempertahankan amalan-amalan yang telah diwariskan oleh para kiai."

Namun, Ziarah Kubro bukanlah acara yang dibuka untuk umum. Hanya para santri dan alumni Nurul Huda yang berhak hadir, meski demikian, mereka datang dari berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Gresik. Bahkan, kehadiran Ibu Vidi, istri Bupati Aceh, menjadi penegas betapa kuatnya ikatan yang dibangun di pesantren ini.

"Inilah hebatnya Nurul Huda," ungkapnya dengan kagum.

Pondok Pesantren Al Quran Nurul Huda memiliki ciri khasnya sendiri—pesantren ini berdiri kokoh dengan Al-Quran sebagai fondasinya.

KH Nur Aly menuturkan, misi utama pesantren ini adalah mengajarkan santri agar tidak hanya bisa membaca Al-Quran dengan lancar, tetapi juga menghafalkannya, dan lebih dari itu, menyebarkan ajarannya ke seluruh pelosok negeri.

PPQ-Nurul-Huda-2.jpg

"Seperti yang diinginkan para kiai, santri-santri kami yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia ini mengajarkan kembali apa yang telah mereka pelajari di pesantren dan menjalani hidup di bawah naungan Al-Quran," tambahnya.

Pukul 10.00 pagi, Ziarah Kubro dimulai. Suasana penuh keakraban mengalir di antara mereka yang hadir. Para alumni yang mungkin sudah lama tidak bertemu, kini saling menyapa dan bercerita. Acara ini juga diisi dengan tausiah dari beberapa tokoh penting, termasuk Ketua Ulinnuha Pusat dan alumni-alumni yang telah sukses di berbagai bidang.

Di balik suasana kebersamaan itu, tersirat semangat yang tak pernah padam—semangat untuk terus mempertahankan tradisi dan ajaran yang diwariskan oleh para kyai. Bagi para alumni dan santri Pondok Pesantren Nurul Huda, Ziarah Kubro bukan hanya tentang pertemuan, tetapi juga tentang menguatkan ikatan silaturahmi dan membumikan ajaran Al-Quran di tengah-tengah masyarakat.

Dalam riwayat sejarahnya Pondok Pesantren Al Quran Nurul Huda berdiri pada tahun 1973 dan didirikan oleh Hadrotus Syeik KH Abdul Manan Syukur bersama ibu Nyai ummi Hasanah dari Ponorogo. Jika, dirunut nasabnya bersambung dengan Sunan Giri.

Pada tahun tersebut masih belum banyak masyarakat yang hafidz Al Quran. Namun dengan gelombang semangat yang luar biasa dan dukungan masyarakat dan para kiai,  maka lambat laun berdirilah pondok pesantren Al Quran Nurul Huda dengan spesialis mengajar pendidikan Al Quran sampai hafidz hingga sekarang. 

Saat ini alumni santri tersebar diberbagai wilayah di Nusantara bahkan ada yang punya pesantren di kota Tarim. Ribuan alumni yang dalam pengabdian di masyarakat mulai mendirikan taman pendidikan Al Quran hingga mendirikan pesantren tahfidz dan tidak sedikit yang mengajarkan ilmunya di perguruan tinggi, baik swasta maupun negri. 

Melalui acara triwulan ulinnuha, saat ini, Pondok Pesantren Al Quran Nurul Huda mengembangkan program unggulan ngaji online agar sesibuk apapun santri alumni agar dapat sambung nasab ilmu dengan para pangasuh Pondok pesantren Al Quran Nurul Huda.

Saat ini, program  ngaji yang telah berjalan yakni pembacaan kitab Kifayatul Atqiya yang dibacakan KH. Ibnu Hamdun M.Pd.i, kemudian pembacaan kitab Nashoihul Ibad yang diasuh oleh Dr. KH. Ahmad Noer Junaidi M.SI pada hari selasa malam Rabu di gedung pusat Ulinnuha Center jalan Kramat Kelurahan Pagentan, Singosari, Kabupaten Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES