Peristiwa Daerah

Kebun Raya Purwodadi Catat Sejarah, Bunga Bangkai Amorphophallus Titanum Mekar setelah 83 Tahun

Senin, 14 Oktober 2024 - 15:13 | 80.11k
Bunga bangkai Amorphophallus titanum pertama yang mekar di Kebun Raya Purwodadi. Purwodadi, Senin (14/10/2024) (FOTO: Jasmine Maryam Razani/TIMES Indonesia)
Bunga bangkai Amorphophallus titanum pertama yang mekar di Kebun Raya Purwodadi. Purwodadi, Senin (14/10/2024) (FOTO: Jasmine Maryam Razani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURWODADIKebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur mencatat sejarah dengan mekarnya bunga langka, Amorphophallus titanum, atau yang dikenal sebagai bunga bangkai, untuk pertama kalinya setelah berdiri selama 83 tahun. Fenomena ini menarik perhatian publik dan media, serta memberikan wawasan baru mengenai upaya konservasi spesies langka di Indonesia.

"Ini momen sejarah bagi Kebun Raya Purwodadi. Usia kebun raya sudah 83 tahun, dan baru kali ini Amorphophallus titanum mekar di sini. Ini adalah kesempatan yang luar biasa, karena mekarnya bunga ini hanya berlangsung 2-3 hari," ujar Andi Afrilliya Ani, Corporate Communication Kebun Raya Purwodadi, Senin (14/10/2024).

Advertisement

Andi-Afrilliya-Ani.jpgAndi Afrilliya Ani, Corporate Communication Kebun Raya Purwodadi sedang memberikan sambutan. (FOTO : Jasmine Maryam Razani/TIMES Indonesia)

Amorphophallus titanum dikenal dengan perbungaannya yang sangat besar dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Aroma khasnya yang menyerupai bau daging busuk berfungsi untuk menarik penyerbuk seperti lalat dan kumbang pemakan bangkai.

Mekarnya bunga ini setelah masa dormansi panjang menunjukkan kesuksesan program perawatan tanaman di Kebun Raya Purwodadi, dengan bobot umbi mencapai 8 kg. Inisiasi pembukaan kelopak bunga sudah terlihat sejak Minggu, (13/10/2024).

SMP-17-Agustus-1945-Surabaya.jpgPara siswi dari SMP 17 Agustus 1945 Surabaya sedang mendengarkan penjelasan tentang bunga bangkai dari pemandu wisata. (FOTO: Jasmine Maryam Razani/TIMES Indonesia)

Mekarnya bunga bangkai ini tidak hanya menjadi peristiwa langka, tetapi juga menyoroti pentingnya upaya konservasi tumbuhan langka, terutama di tengah ancaman deforestasi yang semakin besar. Hadhiyyah N Cahyono, Asisten Manajer Hortikultura Holding Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Bali, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pelestarian spesies ini.

"Karena habitat Amorphophallus titanum yang kaya akan keanekaragaman hayati kini terancam oleh deforestasi. Hal ini menjadikan upaya konservasi in-situ dan ex-situ sangat penting untuk kelestarian Amorphophallus titanum agar keindahan dan keunikannya dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Mari bersama-sama menjaga alam dan melestarikan lewat hobiis, komunitas, dan kebun raya tentunya," tutur Hadhiyyah.

Pesan tersebut menjadi pengingat kuat bahwa mekarnya bunga ini tidak hanya soal keindahan, tetapi juga soal tanggung jawab. Mekarnya bunga bangkai mengajarkan kita tentang keseimbangan alam, tentang bagaimana kita sebagai manusia harus menjaga planet ini agar keajaiban seperti ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Selain kehadiran para media, peristiwa hari ini juga dihadiri oleh kunjungan 70 siswa siswi dari SMP 17 Agustus 1945 Surabaya. Para siswa mendapatkan edukasi mengenai siklus hidup dan pentingnya pelestarian Amorphophallus titanum, yang menjadi bagian dari upaya Kebun Raya Purwodadi untuk mendukung konservasi dan edukasi flora Indonesia.

Kebun Raya Purwodadi mengundang masyarakat untuk menyaksikan mekarnya bunga bangkai ini di area Kafe Kebun, mengingat masa mekarnya yang singkat. Bagi mereka yang datang, ini lebih dari sekadar melihat bunga; ini adalah kesempatan untuk menyatu dengan alam, merasakan keajaibannya, dan belajar tentang betapa pentingnya menjaga bumi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES