Peristiwa Daerah

M Bloc Design Week 2024: Kreativitas dan Inovasi dalam Daur Rupa

Senin, 28 Oktober 2024 - 20:04 | 9.88k
Antusiasme anak muda di M Bloc Design Week (MBDW) 2024. (Foto: Pingkan Ary/TIMES Indonesia)
Antusiasme anak muda di M Bloc Design Week (MBDW) 2024. (Foto: Pingkan Ary/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – MBDW atau M Bloc Design Week hadir mengubah kantor Pos Surabaya (Pos Bloc) menjadi pameran seni yang mengusung kreativitas para desainer muda pada 27 September hingga 6 Oktober 2024.

MBDW adalah bagian dari Mbloc yang diselenggarakan di tujuh kota besar di Indonesia, salah satunya di Surabaya, dengan tema besar "Daur Rupa."

Advertisement

Dennisa dari MBDW menjelaskan bahwa konsep acara ini berawal dari kebiasaan masyarakat yang lebih dari sekadar mengobrol; ada yang namanya sesi "Teas/Ngeteh." Kemudian dari value komunikasi tersebut diolah menjadi produk yang menggunakan material daur ulang, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pengrajin lokal. 

Tema besar "Daur Rupa" di tahun 2024 ini diusung di seluruh Indonesia, dengan fokus pada bagaimana material yang seharusnya dibuang dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Tidak hanya berfokus pada produk, tema ini juga merambah ke bidang arsitektur dan desain grafis, memberikan kesempatan bagi para kreator muda untuk mengeksplorasi berbagai ide kreatif.

Salah satu produk yang dipamerkan menggunakan dua material utama, yaitu kaca daur ulang yang diolah dengan teknik tiup oleh pengrajin lokal, serta bahan kayu jati yang diolah secara handmade. Produk ini merupakan cerminan dari kolaborasi antara desainer dan pengrajin lokal, yang bertujuan untuk mengangkat nilai dari barang-barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna.

Selain pameran, rangkaian MBDW juga diisi oleh Casual Session "Bincang Tentang Placemaking" bersama Jacob Gatot sebagai Founder Mbloc Group dan sejumlah pertunjukan musik. Dimulai dari lampu hingga jam tangan dekoratif ramah lingkungan (KNWD), Splash of Life (Inovasi habitat alam buatan), Tulou (Teaware), Rinakit Craft (Koleksi Perhiasan), hingga karya seni dan dekoratif dari bahan daur ulang lainnya ditampilkan.  Uniknya, Tulou adalah salah satu produk tugas akhir sang desainer yang berkuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 

“Untuk ke depannya, dari saya sendiri, desainer dan kreator muda harus lebih bebas lagi untuk mengekspresikan desain atau ide-ide mereka. Lebih wild lagi karena di event seperti ini kalian dapat mendongkrak kreativitas," jelas Dennisa yang kedepannya berharap bahwa acara ini tak hanya diadakan secara nasional, tetapi juga bisa melaju di kancah internasional dengan memperkenalkan produk Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES