Pelatihan dan Pengembangan Seni Mamaos Cianjuran, Pelestarian Nyata Budaya Tradisional
TIMESINDONESIA, CIANJUR – Pelatihan dan pengembangan seni Mamaos Cianjuran memerlukan perhatian yang serius dan langkah-langkah konkret agar seni budaya tradisional ini tetap lestari dan berkembang sesuai dengan zaman.
Dalam hal ini Ketua Yayasan Pangrumat Jagat, Hadi Kusmayadi, S.Sn., menyampaikan pentingnya seni Mamaos Cianjuran sebagai bagian dari kemajuan budaya, yang merupakan salah satu dari sepuluh kemajuan budaya yang harus dikembangkan.
Advertisement
Menurutnya, Cianjur sebagai daerah yang memiliki tiga pilar budaya, termasuk Mamaos Cianjuran, memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan seni ini agar tetap relevan, baik bagi generasi masa kini maupun masa depan.
"Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting untuk mengenalkan kembali seni Mamaos Cianjuran kepada masyarakat, terutama generasi muda yang mungkin mulai kurang mengenalnya," kata Hadi sapaan akrabnya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).
Yayasan Pangrumat Jagat menggelar pelatihan dan pengembangan seni Mamaos Cianjuran di Bumi Ageung Cikidang. (FOTO: Hadi for Times Indonesia)
Dikatakan Hadi, salah satu langkah utama yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan rutin bagi para pemuda dan masyarakat umum. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan.
"Sehingga mereka nantinya dapat berpartisipasi dalam ajang kompetisi Mamaos Cianjuran, seperti Pasanggiri, yang akan menjadi ajang untuk mengukur kemampuan dan sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap seni ini," ujarnya menjelaskan.
Selain itu ucap Hadi, penting juga untuk melibatkan berbagai pihak dalam mendukung pengembangan seni Mamaos Cianjuran, seperti Disbudpar Cianjur, DKC, LKC, serta lembaga-lembaga seni dan budaya lainnya.
"Kerja sama antara berbagai pihak ini sangat penting agar kegiatan pelatihan dapat berjalan dengan maksimal dan menghasilkan peserta yang tidak hanya terampil, tetapi juga cinta dan bangga terhadap seni Mamaos Cianjuran," ungkapnya.
Selain pelatihan tambah Hadi, dibutuhkan juga sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran, seperti ruang pelatihan yang nyaman dan akses terhadap materi pembelajaran yang berkualitas.
Para peserta pelatihan juga perlu diberikan wawasan tentang sejarah dan filosofi di balik Mamaos Cianjuran agar mereka dapat menyampaikan seni ini dengan penuh penghormatan dan pemahaman.
"Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan seni Mamaos Cianjuran ini tidak hanya menjadi kegiatan yang menghibur, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan mengapresiasi warisan budaya yang sangat berharga ini kepada masyarakat luas," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |