Malang Selatan Dikepung Banjir, Bupati Pastikan Penanganan Warga dan Wilayah
TIMESINDONESIA, MALANG – Bencana banjir luapan dan longsor di sejumlah titik wilayah Kabupaten Malang terjadi bersamaan Hari Jadi ke 1264 Kabupaten Malang, 28 November 2024 kemarin. Daerah terdampak menyisakan beberapa pekerjaan rumah baru bagi Pemkab Malang pada 2025 mendatang.
Bupati Malang, HM. Sanusi, bersama Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, bersama jajaran telah memastikan langsung kondisi daerah terdampak bencana tersebut. Keduanya sudah meninjau lokasi bencana banjir di 9 titik, tersebar di wilayah Kecamatan Kalipare, Pagak, Donomulyo dan Kecamatan Bantur, Jum'at (29/11/2024).
Advertisement
Dampak banjir diakibatkan curah hujan tinggi selama dua hari berturut-turut sebelumnya, menyebabkan drainase tidak mampu menampung dan air meluap ke pemukiman.
Penyerahan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir di wilayah kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, kemarin. (Foto Pen Kodim)
Banjir dan tanah longsor ini menimpa wilayah kecamatan Bantur, Kalipare, Pagak dan Donomulyo. Dampaknya, mengakibatkan terputus beberapa akses jalan desa dan mengancam pemukiman penduduk di kawasan lereng bukit. Juga, menimbulkan kerusakan fasilitas umum serta lahan pertanian warga.
Tercatat, 2 titik longsor terjadi di Raya Sumberejo (Gunung Geger) Kecamatan Pagak yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat, 3 rumah tergenang yang dihuni 9 jiwa dan 1 balita usia 2,5 tahun di Kecamatan Kalipare, ±30 rumah dan kantor Kecamatan tergenang air setinggi ±50 m di Kecamatan Bantur.
Tergerusnya pondasi jembatan penghubung desa, terjadi tanah ambles di jarak ±100 - 200 meter dari sumber umbulan sengkaring Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo, yang mengakibatkan kerusakan sebagian dari rumah warga, sekitar 6 rumah dan 2 unit sepeda motor terbawa amblesnya tanah.
Bupati Sanusi menandaskan, dari peninjauan yang dilakukan di lokasi terdampak, sudah diketahui tingkat kerusakannya. Ia memastikan yang memungkinkan untuk dibantu, secepatnya dibantu. Sedangkan, di wilayah lain masih dalam proses pendataan BPBD Kabupaten Malang.
Dampak kerusakan juga terjadi pada beberapa fasum, sehingga butuh pembenahan seperti jembatan rusak di beberapa desa.
"Untuk penanganan bencana alam sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan perbaikan, yang rencananya dianggarkan di tahun 2026. Tetapi, yang rusak parah akan dibenahi di tahun 2025," kata Bupati Malang.
Turut serta turun lokasi dari jajaran OPD terkait. Seperti, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Plt. Kalak BPBD Kabupaten Malang, Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang, Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, serta dari Dinas Sosial Kabupaten Malang dan Dinas PKCPK Kabupaten Malang.
"Semoga musibah ini menjadi yang terakhir dan tidak ada bencana-bencana seperti ini lagi. Kita terus menyiapkan antisipasi, karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi," ungkapnya.
Bupati Malang mengatakan, dalam penanganan bencana banjir sudah ditangani oleh BNPB, BPBD kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, relawan dan berbagai pihak terkait.
Forkopimda Backup Wilayah Terdampak Banjir
Jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, termasuk daei Kodim 0818 Malang-Batu dan Polres Malang, juga memastikan memback-up penanganan dampak banjir di Kabupaten Malang.
Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo, M.Han., turun ke lokasi terdampak banjir dan tanah longsor. Menurutnya, wilayah tersampak yang mengalami kerusakan cukup parah berada di Kecamatan Bantur dan Kalipare.
Dandim 0818, Letkol Inf Yuda Sancoyo, menyampaikan komitmen TNI dalam membantu masyarakat terdampak.
“Kami bersama Forkopimda hadir untuk memastikan kondisi warga terdampak bencana serta memberikan bantuan yang diperlukan. Penanganan segera menjadi prioritas kami,” ujarnya saat meninjau lokasi.
Bersama petugas BPBD, tim gabungan TNI, Polri, dan relawan bergerak cepat untuk mengevakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, serta membuka akses jalan yang tertutup material longsor.
“Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Lapor segera jika ada potensi bahaya, agar dapat ditangani secara cepat dan tepat,” tegasnya.
Dalam jangka panjang, Pemkab Malang berencana melakukan mitigasi bencana dengan memperbaiki drainase, menanam kembali area yang gundul, dan meningkatkan kapasitas warga dalam menghadapi situasi darurat. Hal ini sebagai langkah cepat sinergi antarinstansi.
"Dengan upaya bersama ini, diharapkan kondisi wilayah terdampak segera pulih, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Warga diimbau tetap mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama," demikian Dandim 0818. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |