Peristiwa Daerah

Gerak Cepat Atasi Banjir di GKB, DCKPKP Gresik Soroti Perilaku Warga

Minggu, 01 Desember 2024 - 10:38 | 23.49k
Tim DCKPKP Gresik saat membersihkan selokan pasca banjir. (Foto: DCKPKP Gresik for TIMES Indonesia)
Tim DCKPKP Gresik saat membersihkan selokan pasca banjir. (Foto: DCKPKP Gresik for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Banjir yang melanda kawasan Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) baru-baru ini menjadi perhatian serius Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Pemerintah langsung menerjunkan tim untuk membersihkan serta mematakan permasalahan yang terjadi.

Advertisement

Kepala DCKPKP, Ida Lailatul Sa’diyah, mengungkapkan bahwa selain faktor alam, perilaku masyarakat yang kurang tertib dalam membuang sampah menjadi penyebab.

Menurut Ida, sistem saluran drainase perkotaan sebenarnya sudah cukup memadai. Saat ini ada 27 sistem saluran di kawasan Kebomas, Gresik, dan Sukomulyo. 

"Namun, perkembangan bangunan yang tidak tertib, seperti pendirian bangunan di atas sempadan sungai, sangat memengaruhi kapasitas aliran air," katanya, Minggu (1/12/2024).

Ida jmenyebut bahwa pembangunan yang terus merambah area resapan air telah menyebabkan air hujan tidak bisa terserap maksimal. 

"Ruang terbuka hijau yang berubah menjadi area bangunan menyebabkan air melimpah ke jalanan," tambahnya.

Selama proses normalisasi dan pembersihan saluran di GKB, tim DCKPKP menemukan sampah kusen kayu yang menyumbat saluran air.

"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih kurang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," kata Ida.

Selain itu, tim juga menemukan saluran air yang sengaja ditutup dengan taman oleh pemilik rumah.

"Praktik seperti ini sangat menghambat aliran air. Jika besi saja mungkin tidak akan dibuang, tetapi kusen kayu ini jelas ulah manusia," ungkapnya.

Sebagai langkah konkret, Satgas DCKPKP telah melakukan normalisasi saluran air di kawasan GKB. 

Meski demikian, Ida menegaskan bahwa perawatan rutin sudah dilakukan setiap hari. 

"Pembersihan saluran air terus kami lakukan. Namun, tanpa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, banjir akan tetap menjadi ancaman," tegasnya.

Ida juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan mematuhi aturan terkait tata ruang.

 "Jika semua pihak mau bekerja sama, masalah banjir ini bisa diminimalisir," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES