Peristiwa Daerah

Tangis Haru di TPQ Indar Parawansa Pasuruan Saat Khofifah Merangkul Harapan Warga

Jumat, 20 Desember 2024 - 09:53 | 36.66k
Salah satu warga Prodo memeluk Khofifah di sela kunjungan ke desanya. (Foto: TI Photo Network)
Salah satu warga Prodo memeluk Khofifah di sela kunjungan ke desanya. (Foto: TI Photo Network)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Kamis pagi (19/12/2024) di Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jatim. Pagi itu suasana berubah menjadi momen penuh haru ketika Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, melangkah memasuki halaman TPQ Indar Parawansa. 

TPQ yang diberi nama sesuai almarhum suaminya, Indar Parawansa, ini menjadi saksi peristiwa penuh kehangatan dan harapan.

Advertisement

Anak-anak santri dengan wajah ceria menyambut kedatangan Khofifah. Suara mereka melantunkan salam seraya berlari kecil menghampirinya. Khofifah tersenyum lebar, seraya membagikan roti dan buah, menciptakan suasana yang akrab. 

“Terima kasih, Bunda!” seru seorang santri kecil dengan penuh semangat.

Di sisi lain, Ustadzah Siti Arinda Hasanah, kepala TPQ, berdiri dengan mata berkaca-kaca. “Kami sangat bersyukur Bunda Khofifah hadir di sini. Sudah lama kami menanti momen ini,” katanya.

TPQ ini, yang berdiri sejak 2017, menjadi tempat belajar bagi 70 anak dengan bimbingan delapan ustadzah. Namun, fasilitasnya masih jauh dari sempurna. 

“Kami berharap Bunda dapat membantu kami menyediakan seragam untuk para santri. Selain itu, kami juga memerlukan ruang tambahan yang lebih tinggi karena TPQ sering kebanjiran,” ungkap Arinda dengan suara pelan, tetapi penuh harap.

Membangun Harapan di Tengah Kesederhanaan

Khofifah, dengan sabar mendengarkan permintaan itu. Ia menatap penuh perhatian ke arah para santri. 

Khofifah lalu mengajak anak-anak melafalkan surat-surat pendek Al-Qur’an dan doa sehari-hari. Sorak sorai anak-anak yang mendapat hadiah membuat suasana semakin ceria.

“Jangan lupa untuk selalu hormat kepada orang tua. Semangat mengaji dan menghafal Al-Qur’an, ya!” pesan Khofifah dengan lembut.

Namun, momen yang paling menyentuh terjadi ketika seorang ibu paruh baya menghampiri Khofifah dengan mata berkaca-kaca. “Bu, terima kasih telah membantu kami mendapatkan tempat tinggal layak,” ujar ibu itu sambil memeluk Khofifah erat. 

Tangisnya pecah. Air matanya pun mengiringi gemuruh rasa syukur dari warga yang menyaksikan.

Desa Prodo, tempat TPQ ini berada, adalah salah satu kampung yang diinisiasi Khofifah ketika menjabat sebagai Menteri Sosial kala itu. Sebelumnya, banyak warga di desa ini hidup tanpa rumah. 

Kini, mereka memiliki hunian layak. Anak-anak pun bisa mengenyam pendidikan agama di TPQ tersebut.

Komitmen Khofifah untuk Pendidikan dan Kesejahteraan

Khofifah menjelaskan bahwa program serupa juga diterapkan di Malang, Yogya, dan Padang. “Tujuan kami adalah membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama penyandang masalah kesejahteraan sosial, agar memiliki kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen, Khofifah memberikan seragam baru untuk semua santri dan ustadzah di TPQ. Tak hanya itu, ia juga membawa paket sembako untuk 50 kepala keluarga di Kampung Margo Utomo.

“Alhamdulillah, lahan yang mereka tempati kini sudah bersertifikat. Semoga ini menjadi awal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambahnya.

Sebelum meninggalkan TPQ, Khofifah sempat bertanya kepada para santri, “Adakah di antara kalian yang ingin menjadi bupati atau gubernur?” Beberapa anak dengan malu-malu mengangkat tangan. 

Khofifah tersenyum. “Semoga Allah mengabulkan cita-cita kalian.”

Pamit Pulang yang Menggugah

Saat Khofifah melangkah keluar, matahari mulai bersinar, seolah merestui semua harapan yang ditanamkan di pagi itu. Para santri melambai-lambaikan tangan mereka. Sementara warga tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih.

Hari itu bukan sekadar kunjungan, melainkan peristiwa yang meninggalkan jejak mendalam. TPQ Indar Parawansa dan seluruh penghuninya mendapatkan harapan baru. Tidak hanya dari seragam atau bantuan, tetapi juga dari perhatian tulus seorang pemimpin yang datang menyapa mereka langsung.

Suasana hangat, tawa anak-anak, dan tangis syukur ibu-ibu menjadi bukti bahwa perubahan, sekecil apa pun, mampu membawa kebahagiaan yang besar. Dalam diam, mereka mungkin berdoa agar lebih banyak pemimpin seperti Khofifah yang mau merangkul dan mendengarkan suara-suara kecil di sudut desa. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES