Kampoeng Oase Ondomohen: Pionir Urban Farming di Jantung Kota Surabaya Semakin Dilirik Pegiat Lingkungan Luar Jawa
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Persoalan sampah masih menjadi perhatian bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, Kampoeng Oase Ondomohen berhasil mengatasi hal tersebut hingga menjadikannya sesuatu yang bernilai.
Selain berhasil menjadi pionir urban farming di wilayah perkotaan, kampung di jantung Kota Surabaya ini kerap menjadi jujukan para pegiat lingkungan.
Advertisement
Seperti halnya kunjungan relawan TPS 3R dari Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Mereka dengan rela menghabiskan dua malam ditengah laut hanya untuk berguru ke Kampoeng Oase Ondomohen.
"Saya mengajak beberapa warga yang di lingkungan Kelurahan Petobo untuk merubah mindset, yang tadinya tidak peduli sampah menjadi peduli. Sehingga setelah berkunjung dari sini, disetiap RT harapannya mempunyai inovasi unggulan yang berbeda," ungkap Suharyadi, Ketua TPS 3R.
Tak hanya itu, ia juga ingin menjadikan wilayahnya sebagai tempat wisata yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
"Selain wisata sejarah, kami juga ingin Kelurahan Petobo menjadi titik kunjungan studi tiru, seperti apa yang dilakukan Kampoeng Oase Ondomohen, Surabaya," akunya.
Sementara itu Ketua Kampoeng Oase Ondomohen Surabaya, Endang Sriwulansari menyambut baik kunjungan pegiat lingkungan asal Kota Palu tersebut.
"Disana bank sampahnya banyak, cuma mungkin yang mereka ingin pelajari itu bagaimana pengelolaan lingkungan. Mereka ingin menjadikan kotanya sebagai kota wisata seperti di Surabaya ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Endang memberikan beberapa tips terkait pengelolaan lingkungan diantaranya, harus mengenali lingkungannya terlebih dahulu.
"Setelah itu baru bergerak, seadanya dulu sesuai dengan kemampuan. Nanti ketika sudah ada prestasi pasti ada reward, dan pemerintah akan melirik itu," jelasnya.
Selain itu, pelestarian lingkungan juga harus dilakukan secara terus-menerus dan bergotong royong.
"Karena yang menikmati hasilnya juga warga sendiri," imbuh Endang.
Dalam kesempatan yang sama, pembina Kampoeng Oase Ondomohen, Adi Candra menyebut bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan ini menjadi sebuah organ yang sangat penting bagi sebuah tata kelola di kota.
"Karena sesuai dengan target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals, kita ingin mencapai di target yang 11, yaitu menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan. Hal ini bisa dicapai ketika semua pihak mampu melakukan kolaborasi dengan baik," tandasnya.
Sebagai informasi, turut hadir dan menyambut tamu rombongan dari Kota Palu Ketua PERBANUSA DPD II Kota Surabaya, Kemal Jamaluddin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |