Peristiwa Daerah

Dosen ASN Jatim akan Demo di Istana, Desak Pembayaran Tunjangan Kinerja

Minggu, 02 Februari 2025 - 12:46 | 237.96k
Para Dosen ASN yang tergabung dalam Asosiasi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) asal Jawa Timur berangkat ke Jakarta untuk menggelar demonstasi di Istana Negara, di Jakarta, Senin (3/2/2025) besok.
Para Dosen ASN yang tergabung dalam Asosiasi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) asal Jawa Timur berangkat ke Jakarta untuk menggelar demonstasi di Istana Negara, di Jakarta, Senin (3/2/2025) besok.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGDosen ASN yang tergabung dalam Asosiasi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) akan menggelar demonstasi di Istana Negara, di Jakarta, Senin (3/2/2025) besok.

ADAKSI dalam pernyataanya mengatakan. Selama lebih dari satu dekade, ribuan dosen ASN di bawah naungan Kemendiktisaintek tidak menerima hak tunjangan kinerja yang seharusnya mereka peroleh.

Advertisement

Mereka merasa diabaikan dan kehilangan kepercayaan terhadap kementerian yang belum menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan persoalan ini.

Bahkan, ADAKSI menegaskan jika tuntutan ini terus diabaikan, mogok nasional bisa menjadi langkah selanjutnya.

Dari Jawa Timur, tiga bus yang membawa rombongan dosen bertolak ke ibu kota pada Sabtu (2/2/2025), bergabung dengan rekan-rekan mereka dari berbagai daerah untuk menuntut pembayaran tunjangan kinerja yang telah tertunda bertahun-tahun.

Demonstrasi Nasional: Langkah Terakhir Setelah Satu Dekade Penantian

Dosen-ASN-2.jpg

Demonstrasi ini menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam dunia akademik Indonesia, para dosen turun ke jalan menyuarakan hak mereka.

Aksi akan dimulai dengan sambutan dari koordinator aksi, Anggun Gunawan, S.Fil., M.A., yang akan menyampaikan tuntutan secara langsung. Setelah itu, berbagai orasi dari perwakilan ADAKSI pusat serta perwakilan dosen dari berbagai daerah akan menguatkan aspirasi ini.

Sebagai bentuk protes simbolis, aksi teatrikal juga akan digelar untuk menggambarkan kondisi yang dialami para dosen akibat kebijakan yang tidak berpihak pada mereka.

Tidak hanya dari Jawa Timur, peserta aksi juga datang dari Sumatera dan Sulawesi. Mereka telah tiba di Jakarta untuk bergabung dalam aksi di depan Istana Presiden.

Sementara itu, dosen lain yang tidak bisa hadir secara langsung akan menggelar aksi solidaritas di kampus masing-masing sebagai bentuk dukungan moral dan upaya menyebarluaskan isu ini ke masyarakat luas.

Kemendiktisaintek Dituding Hambat Kebebasan Berpendapat

Dosen-ASN-3.jpg

Aksi ini semakin mendapat momentum setelah Kemendiktisaintek menerbitkan dua surat dinas pada hari libur nasional dan cuti bersama, yang dianggap sebagai upaya membungkam gerakan para dosen. Selain itu, sosialisasi tunjangan kinerja yang dilakukan pada Jumat (31/1/2025) justru menimbulkan lebih banyak kebingungan. Banyak peserta menilai penjelasan yang diberikan tidak transparan, bahkan materi presentasi dianggap jauh dari standar resmi kementerian.

Rio, koordinator wilayah ADAKSI Jawa Timur, menegaskan bahwa seluruh biaya aksi ini berasal dari donasi dosen ASN sendiri.

"Semakin banyak dosen yang bergabung, semakin jelas bahwa perjuangan ini bukan sekadar tuntutan individu, tetapi gerakan kolektif demi keadilan," ujarnya.

Tunjangan Kinerja dan Dampaknya pada Pendidikan

Dosen-ASN-4.jpg

ADAKSI menyoroti bahwa persoalan tunjangan kinerja tidak hanya berkaitan dengan kesejahteraan dosen, tetapi juga berdampak luas pada dunia pendidikan.

Tanpa pembayaran tunjangan ini dari APBN, perguruan tinggi terpaksa mencari sumber dana lain, yang pada akhirnya membebani mahasiswa melalui kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Akibatnya, beban kerja dosen meningkat, sementara kualitas pendidikan bisa terancam menurun karena eksploitasi tenaga pengajar.

Selama sepuluh tahun tunjangan ini belum dibayarkan. Kini, para dosen menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam lagi. ADAKSI menegaskan, aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang telah mereka alami bertahun-tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES