Peristiwa Daerah

Rektor UB Dapat Buku tentang Wayang dari Menteri Kebudayaan

Selasa, 04 Februari 2025 - 22:03 | 43.49k
Rektor UB Prof Widodo saat menerima hadiah buku dari Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.  (Istimewa)
Rektor UB Prof Widodo saat menerima hadiah buku dari Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. (Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGRektor UB Prof Widodo mendapatkan hadiah buku berjudul Pesona Wayang Nusantara dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Hadiah yang diberikan pada Rabu (29/1/2025) ini sebagai apresiasi atas komitmen UB dalam memadukan budaya lokal dengan inovasi teknologi serta penelitian sesuai dengan VISI-nya.

Buku tersebut menjadi simbol pentingnya melestarikan warisan budaya sebagai dasar pengembangan pendidikan dan teknologi. Wayang bukan sekadar seni, tapi juga filosofi hidup yang perlu diadaptasi di era modern.  UB, dengan visinya yang progresif, mampu menjadikan budaya sebagai fondasi kemajuan bangsa.

Advertisement

Pemberian buku Pesona Wayang Nusantara ini diharapkan memperkaya literasi budaya di kalangan akademisi UB. Sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi seperti ini dinilai krusial untuk menjawab tantangan global tanpa kehilangan identitas lokal.

“Kami akan terus mendorong kolaborasi antara budaya, teknologi, dan diplomasi untuk kemajuan bangsa,” ucap Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Sebagai perguruan tinggi dengan visi menjadi pelopor dan pembaharu di bidang penelitian dan teknologi berbasis budaya, UB telah merancang sejumlah program strategis. Salah satunya adalah pengembangan digital humanities untuk mendidik talenta digital yang mampu mempromosikan kearifan lokal secara global.

“Kami tidak hanya fokus pada teknologi murni, tetapi juga bagaimana nilai-nilai budaya menjadi roh dalam setiap inovasi,” ucap Rektor UB Prof Widodo.

UB juga aktif dalam proyek penelitian berbasis budaya, salah satunya mengidentifikasi jamu sebagai warisan kesehatan tradisional Indonesia. Melalui pendekatan saintifik, jamu diharapkan dapat memenuhi standar global sekaligus menjadi alat diplomasi budaya (soft diplomacy).

“Jamu adalah warisan leluhur yang harus kita angkat ke panggung dunia. Ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga memperkuat posisi Indonesia di mata internasional,” tambah Prof. Widodo.

Tak hanya di dalam negeri, UB melalui Fakultas Ilmu Budaya memperluas peran budayanya dengan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Foreign Studies University, China. Ruang ini menjadi pusat promosi kebudayaan Nusantara, mulai dari seni tradisional, kuliner, hingga pengenalan bahasa Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi UB dalam membangun jejaring global berbasis digital dan humaniora. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES