Peristiwa Daerah

Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap di Jakarta, Tuntut Akuntabilitas Pemerintah

Senin, 17 Februari 2025 - 18:43 | 49.21k
Mahasiswa masih memadati lokasi aksi yang berlangsung disekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta,(17/2/2025).   (FOTO: Farid Abdullah/ TIMES Indonesia)
Mahasiswa masih memadati lokasi aksi yang berlangsung disekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta,(17/2/2025). (FOTO: Farid Abdullah/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas, bersama koalisi masyarakat sipil, menggelar aksi besar-besaran bertajuk Indonesia Gelap di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025). Mereka menuntut akuntabilitas dari pemerintah yang dinilai semakin tidak berpihak kepada masyarakat, khususnya dalam kebijakan yang berdampak pada pendidikan.

Menurut Ahmad Fauzi, Ketua BEM Trilogi, aksi hari ini melibatkan sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya.

Advertisement

"Kami membawa massa aksi antara 800 hingga 1.200 mahasiswa dari universitas-universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Trilogi, dan lainnya," ujar Fauzi dalam wawancara dengan TIMES Indonesia.

Massa aksi terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus, seperti Universitas Gunadarma, Universitas Yarsi, UPN Veteran Jakarta, hingga ITB dan Universitas Negeri Jakarta. Mereka turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang dianggap merugikan masyarakat.

Fauzi menjelaskan, salah satu tuntutan utama mereka adalah pencabutan Instruksi Presiden (InPres) nomor 1 tahun 2025, yang berdampak pada pemangkasan anggaran, termasuk potensi penghapusan Kartu Indonesia Pintar (KIPK) dan beasiswa mahasiswa.

"Pemangkasan anggaran ini jelas berdampak pada pendidikan dan kesejahteraan mahasiswa. Ini tidak bisa dibiarkan," katanya.

Massa aksi terus mengalir ke lokasi dan hingga pukul 17.20 WIB, para mahasiswa berjalan kaki sambil meneriakkan slogan 'Hidup Mahasiswa'. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk yang mencerminkan tuntutan mereka, seperti #KrisisIklimKrisisDemokrasi, Negara Ini Belum Aman, dan Percuma Makan Gratis, Tapi Pendidikan Kritis.

Situasi di sekitar Patung Kuda semakin memanas dengan pembakaran ban yang dilakukan oleh para demonstran pada pukul 17.02 WIB. Asap hitam mengepul di tengah kerumunan mahasiswa, yang semakin menambah ketegangan. Para orator menyampaikan pesan mereka, salah satunya mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap tidak efektif.

"Siangnya makan gratis, malamnya tidak bisa makan karena orang tuanya di-PHK," ujar salah seorang orator.

Polisi yang berjaga di lokasi aksi berusaha menjaga ketertiban dan mengimbau para mahasiswa untuk tetap tertib dalam menyampaikan aspirasi.

"Jangan menarik pembatas atau melakukan tindakan provokatif," imbau salah satu petugas.

Hingga pukul 18.00 WIB, massa aksi masih memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat, menyebabkan kemacetan di sekitar Bundaran HI. Polisi dan aparat keamanan terus memantau situasi dan berupaya mengatur lalu lintas yang terganggu akibat aksi tersebut.

Aksi Indonesia Gelap ini merupakan bagian dari gerakan Aliansi BEM SI Kerakyatan yang menuntut pemerintah untuk lebih akuntabel terhadap kebijakan yang mereka nilai semakin memburuk, terutama terkait dengan pemangkasan anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan.

Para mahasiswa menuntut agar pemerintah mendengarkan aspirasi mereka dan segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES