Soal Wacana Pendirian Bank Syariah Muhammadiyah, Ketum: Kita Tidak Ingin Tergesa-gesa

TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir kembali buka suara soal wacana pendidikan bank syariah Muhammadiyah.
Hal itu dia sampaikan sesuai meresmikan Mentari Mart, bisnis baru milik Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu (26/2/2025).
Advertisement
Prof Haedar menegaskan bahwa rencana pendirian perbankan milik Muhammadiyah ini masih dalam tahap gagasan dan tidak akan dilakukan dengan tergesa-gesa.
Menurutnya, Muhammadiyah akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
"Jadi untuk perbankan itu kita tidak akan tergesa-gesa. Itu gagasan. Kenapa? Kita harus konsolidasi. Satu, supaya bisa tetap berkolaborasi dengan bank syariah yang sudah ada. Yang kedua, bikin bank itu perjalanan panjang. Muhammadiyah ini rasional, terlalu tersistem, tidak akan tergesa-gesa," ujar Haedar.
Ia menekankan bahwa tujuan utama dari perbankan syariah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Muhammadiyah lebih memilih fokus pada program-program pemberdayaan ekonomi, seperti penguatan warung-warung kecil melalui jaringan retail Muhammadiyah.
"Bank syariah itu kan orientasinya seperti juga bank konvensional, yaitu untuk mensejahterakan rakyat. Kita fokus pada peningkatan kesejahteraan, termasuk mereformasi, berkolaborasi untuk pemberdayaan warung-warung kecil dengan retail dan jaringan retail Muhammadiyah," tambahnya.
Terkait dengan kemungkinan pendirian bank syariah Muhammadiyah dalam waktu dekat, Haedar dengan tegas menyatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi tahun ini.
"Apa itu pasti tahun ini? Tidak, tidak tahun ini," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |