8 Ton Buah Naga Sekali Panen, Ini Kisah Petani Kampung Merak Situbondo

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Petani yang berasal dari kota gandrung Banyuwangi, sukses bertani buah naga, hinggal 8 ton sekali panen. di Kampung Merak, Desa Sumber Waru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.
Darmanto (57), asal banyuwangi yang sudah menetap di kampung merak, sudah hampir kurang lebih 5 tahun bertani buah naga di Dusun tersebut. Dari pengalamannya ia ingin berbeda dengan warga yang lain, yang mayoritas menanam jagung seperti pada umumnya.
Advertisement
"Dari muda saya sudah suka menanam apapun jadi ya selain hobi juga sudah bisa mengerti dengan dunia buah buahan apa lagi buah naga, " ucap dia, saat ditemui, Jumat (28/2/2025).
Tidak hanya di situ saja, saat ini ia sudah memiliki lahan seluas hampir dua hektar yang di tanami buah naga, dari hasil kerja kerasnya puluhan juta yang di peroleh sekali panen.
"Sebenarnya tergantung cuaca juga, kalau cuacanya bagus, sekali petik itu bisa sampai 8 ton dengan harga Rp15.000 perkilo," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa di daerah Kampung Merak, sangat bagus di tanami apapun, cuman yang mau memulainya yang tidak pernah ada, bahkan susah sekali.
Keberhasilan Darmanto dalam bertani buah naga tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga memberi harapan baru bagi sektor pertanian di Kabupaten Situbondo.
Dengan pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat dan cara pemasaran yang baik, potensi budidaya buah naga di daerah ini dapat terus berkembang, memberi manfaat ekonomi bagi petani lokal dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |