Produk Makanan Ini Ditarik dari Pasar Takjil Ramadhan Banyuwangi, Kenapa?

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil tindakan tegas dengan menarik produk makanan tertentu dari Pasar Takjil Ramadhan yang berada di Pantai Marina Boom. Langkah ini diambil setelah hasil dari pemeriksaan sampel makanan telah keluar.
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan makanan pada, Sabtu (1/3/2025) oleh tim yang terdiri dari personel Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) hingga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Ia menemukan bahwa sejumlah sampel makanan yang diambil, positif mengandung bahan berbahaya.
Advertisement
“Dari 14 sampel makanan yang kami bawa di pasar takjil Pantai Marina Boom, 2 diantaranya mengandung pengawet formalin,” katanya Senin, (3/3/2025).
Amir mengungkap, dua makanan dengan kandungan formalin tersebut diantaranya jajanan kering berupa produk kripik olahan ikan teri. Melihat hasil tersebut, pihaknya langsung menarik peredaran produk agar tidak menimbulkan bahaya.
“Produk langsung ditarik dan tidak boleh diperjualbelikan,” tegasnya.
Diterangkan oleh Amir, pengecekan makanan di pasar takjil tersebut dilakukan untuk mengetahui kandungan berbahaya yang tidak boleh sampai dikonsumsi manusia. Terlebih kandungan ini sering disalahgunakan dengan dimasukkan ke dalam produk makanan.
Ada 4 kandungan berbahaya yang diperiksa dalam makanan itu yaitu pengawet dengan menggunakan formalin, pengenyal dengan menggunakan Boraks dan pewarna buatan yang berbahaya yaitu Rhodamin B dan Methanil Yellow.
“Dari 14 sampel makanan yang dibawa, hasil uji lab menunjukkan negatif Boraks, Rhodamin B dan Methanil Yellow,” ujar Amir.
“Karena produk dengan kandungan formalin telah ditarik, artinya semua makanan di pasar takjil yang berada di Pantai Marina Boom semuanya aman dan layak konsumsi,” imbuhnya.
Sejak temuan tersebut, Dinkes Banyuwangi telah menelusuri penjual yang menjajakan produk yang mengandung formalin itu. Dan ditemukan bahwa penjual tersebut hanya menjualkan produk dan bukan sebagai produsen.
Pihaknya juga sedang menelusuri produsen jajanan tersebut. Termasuk dilakukan pengecekan lebih lanjut. Pasalnya bisa jadi bahan baku makanan yang dibeli oleh produsen itu sudah mengandung formalin sejak awal.
“Ini yang sedang kita telusuri, karena harapannya produsen juga bisa berhati-hati supaya bahan bakunya tidak mengandung kandungan berbahaya,” ucap Amir.
Dinkes akan terus melakukan pemeriksaan makanan secara bergilir ke sejumlah pasar takjil di Banyuwangi. Agar masyarakat bisa tenang menikmati kudapan menarik, sehat, higienis dan terbebas dari zat berbahaya.
“mudah-mudahan sampai akhir ramadhan tidak ada makanan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi,” cetus Amir. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |