Peristiwa Daerah

Pesantren Manbau Darissalam Palangkaraya Kembangkan Usaha Roti, Capai 1800 Bungkus Per Hari

Jumat, 07 Maret 2025 - 20:52 | 18.56k
Monitoring pembuatan roti di Pesantren Mantan Darissalam Palangkaraya oleh Kanwil Kemenag. (Foto: Kemenag)
Monitoring pembuatan roti di Pesantren Mantan Darissalam Palangkaraya oleh Kanwil Kemenag. (Foto: Kemenag)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PALANGKARAYA – Pondok Pesantren Manbau Darissalam Palangkaraya terus berinovasi dalam bidang ekonomi. Setelah sukses mengelola kantin, pesantren yang berlokasi di daerah Mendawai ini kini merambah bisnis roti dengan merek "Roti Pesantren".

Dalam sehari, dua oven yang dimiliki pesantren mampu memproduksi 1.500 hingga 1.800 bungkus roti. Produk ini dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp2.500 hingga Rp3.000 per bungkus.

Advertisement

Pengelola unit usaha roti, Ustadz Saleh, menjelaskan bahwa usaha ini berawal dari pengelolaan kantin pesantren yang didukung oleh program inkubasi bisnis dari Kementerian Agama RI pada 2023. 

Dari keuntungan usaha kantin, pihaknya membeli satu oven sebagai modal awal produksi roti.

“Ada keuntungan dari usaha kantin yang dibantu Kementerian Agama RI pada tahun 2023 lalu, kemudian kami membeli satu buah mesin oven untuk membuat roti. Setelah itu, kami mendapatkan satu lagi bantuan mesin oven dari Bank Indonesia Perwakilan Kalteng,” ujar Ustadz Saleh, Jumat (7/3/2025).

Saat ini, usaha roti tersebut telah berjalan sekitar 7-8 bulan dan melibatkan 16 pegawai, terdiri dari 8 laki-laki dan 8 perempuan. Para pegawai memiliki tugas beragam, mulai dari sales yang direkrut dari alumni pesantren, pembungkusan, hingga pengepakan roti.

Santri dan Masyarakat Sekitar Ikut Diberdayakan

roti.jpg

Usaha ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi pesantren, tetapi juga memberdayakan santri dan masyarakat sekitar. 

Santri yang bekerja di pabrik roti bertugas mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dengan insentif harian sekitar Rp35.000.

Sementara itu, alumni pesantren dan masyarakat yang ikut terlibat mendapatkan insentif bervariasi, mulai dari Rp500.000 hingga Rp6 juta per bulan, tergantung beban kerja masing-masing.

Namun, pemasaran Roti Pesantren saat ini masih terbatas di wilayah Kota Palangka Raya. Untuk memperluas jangkauan pasar, pesantren membutuhkan alat transportasi seperti mobil boks.

Pesantren Manbau Darissalam yang dipimpin oleh Guru Muhammad Arsyad merupakan pesantren salafiyah yang mengadopsi sistem pendidikan Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan. 

Saat ini, pesantren tersebut menampung lebih dari 400 santri, baik dari Kalimantan Tengah maupun luar provinsi.

Selain usaha kantin dan roti, pesantren ini juga mengembangkan usaha laundry yang dibantu Bank Indonesia serta usaha ternak ayam yang didukung oleh pihak perbankan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah, H. Noor Fahmi, mengapresiasi langkah Pesantren Manbau Darissalam dalam memperluas unit usaha.

 Menurutnya, perkembangan bisnis pesantren ini membuktikan bahwa bantuan inkubasi bisnis dari Kementerian Agama benar-benar berdampak positif terhadap ekonomi pesantren.

“Kami di Kementerian Agama tentu sangat mendukung langkah pesantren yang terus mengembangkan unit usahanya. Kami juga berharap pesantren lain yang pernah menerima bantuan inkubasi bisnis dapat memperluas dan memperkuat bisnisnya,” ujar H. Noor Fahmi.

Ia juga berharap agar pesantren lainnya meniru langkah Pesantren Manbau Darissalam Palangkaraya dalam mengelola unit usaha, sehingga mampu memberikan pendapatan bagi pesantren serta modal untuk pengembangan usaha lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES