Peristiwa Daerah

Sawah Ratusan Hektar di Pangandaran Terendam Air Laut

Minggu, 09 Maret 2025 - 14:14 | 33.85k
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami saat meninjau sawah yang terendam air laut di Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran. (Foto : Acep Rifki Padilah/TIMES Indonesia)
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami saat meninjau sawah yang terendam air laut di Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran. (Foto : Acep Rifki Padilah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Cuaca ekstrem yang memicu gelombang tinggi menyebabkan ratusan hektare sawah di Pangandaran terendam air laut. Kondisi ini mengancam panen padi yang seharusnya segera dilakukan oleh para petani.

Luapan air laut menerjang lahan pertanian di empat desa di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, yakni Desa Legokjawa, Batumalang, Masawah, dan Kertamukti.

Advertisement

"Hari ini kami turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sawah yang terdampak air asin dari laut," kata Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, Minggu (9/2/2025).

Saat meninjau lokasi, Bupati Citra berdialog dengan para petani untuk mendengar keluhan mereka sekaligus mencari solusi terbaik.

"Total luas sawah di daerah ini sekitar 900 hektare, dan yang terdampak luapan air laut mencapai sekitar 117 hektare," tambahnya.

Dalam kunjungannya, Bupati Citra didampingi Kepala Dinas Pertanian. Ia berencana mengusulkan penanganan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) atau Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) agar segera menemukan solusi jangka panjang.

Tidak hanya di Kecamatan Cimerak, ia juga menyoroti wilayah Padaherang yang rawan banjir. Sebagai langkah awal, pemerintah daerah akan mengirimkan alat berat ke Desa Legokjawa untuk melakukan normalisasi sungai yang tertutup pasir laut.

"Kami juga akan mendorong penanganan di Padaherang ke BBWS. Semoga prosesnya lancar dan masalah ini bisa segera diatasi, mengingat kejadian seperti ini hampir terjadi setiap tahun," ujarnya.

Kunjungan ini merupakan respons cepat pemerintah daerah terhadap laporan petani yang terancam gagal panen akibat masuknya air laut ke lahan pertanian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES