Posnu Kota Banjar: Jangan Jadikan Madrasah dan Lembaga Pendidikan Islam Jadi Ajang Sapi Perah!

TIMESINDONESIA, BANJAR – Maraknya aksi pungli di tataran pendidikan islam, ditentang keras Pembina Poros Sahabat Nusantara Kota Banjar (Posnu Kota Banjar), Muhlison.
Kepada TIMES Indonesia, mantan Ketua PMII tersebut menentang keras pihak-pihak yang hendak menjadikan Madrasah Diniyah atau lembaga pendidikan Islam lainnya menjadi 'sapi perah'.
Advertisement
Ia menilai jika dugaan pungli di lingkungan Kementerian Agama Kota Banjar terkait ijin operasional Madrasah Diniyah merupakan salah satu bagian dari upaya tersebut.
"Kita melihat gelagat kuat dugaan pungli di institusi dengan moto 'ikhlas beramal itu' memang disengaja untuk mencari keuntungan dan menjadikan lembaga pendidikan Islam sebagai obyek sasaran. Indikasi ini kuat sekali," terang Muhlison, Kamis (13/3/2025).
"Perihal ijin operasional itu hanya salah satu bagian, kita melihat indikasi tidak hanya disitu. Ini sangat keterlaluan, dan ini tidak boleh dibiarkan! Harus ditindak tegas! Jangan sampai Madrasah Diniyah menjadi sapi perah!" Imbuhnya.
Menurutnya, perilaku oknum-oknum tidak bertanggungjawab itu sudah di luar batas kepatutan dan kewajaran karena ada indikasi dilakukan atas dasar penekanan.
Untuk mengantisipasi agar hal itu tidak semakin menjadi, Muhlison menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan diskusi dan musyawarah dengan berbagai pihak untuk menentukan langkah kongkrit dan sikap yang akan diambil.
"Kita akan mendiskusikan dan memusyawarahkan hal ini bersama para tokoh yang masih peduli terhadap nasib madrasah Diniyah dan lembaga pendidikan Islam. Kita akan mengambil langkah kongkrit agar praktek-praktek pungli ini tidak terus menghantui para pengelola lembaga yang notabenenya sedang berjuang mengabdikan diri mencerdaskan generasi bangsa," tegasnya.
Menurutnya, para kiai dan dan ustad yang berkiprah di Madrasah Diniyah sudah mengabdi dengan tulus dan penuh kesederhanaan untuk mendidik generasi bangsa.
"Mereka menjadi benteng moral kita! Lha kok ini malah dijadikan obyek sapi perah. Ini harus segera disudahi," kecam Muhlison.
Pembina Posnu Kota Banjar ini mendesak agar dilakukan evaluasi terhadap jajaran institusi dengan moto 'ikhlas baramal' itu agar lembaga pendidikan Islam dan Madrasah Diniyah tidak semakin dirugikan.
Ia juga menyatakan jika pihaknya siap bekerjasama melakukan upaya bersih-bersih dan mendukung penuh langkah saber pungli dan pihak terkait lainya untuk komitmen dan konsisten menelusuri dan mendalami kasus pungli yang ada.
"Tentu kita siap bekerja bersama untuk melakukan bersih-bersih. Kita mendukung penuh langkah saber pungli dan pihak terkait lainya untuk mendalami hal ini. Harus komitmen dan diungkap," Pungkas Muhlison.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rizal Dani |