Peristiwa Daerah

Ketua BEM FISH UNJ Diduga Terlibat Penyalahgunaan Dana, Kepercayaan Mahasiswa Menurun

Selasa, 25 Maret 2025 - 20:32 | 97.29k
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali dihadapkan pada isu kontroversial. Setelah polemik terkait dukungan mahasiswa terhadap UU TNI, kini publik dikejutkan oleh dugaan penyalahgunaan dana organisasi oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ. Sosok yang dikenal dengan inisial "H" kini menjadi pusat perhatian karena diduga terlibat dalam praktik korupsi dan judi online.

Awalnya, isu ini hanya beredar secara terbatas di kalangan internal pengurus BEM FISH. Namun, semakin banyak bukti yang memperkuat dugaan bahwa dana dari beberapa program kerja, termasuk kegiatan kepengurusan organisasi prodi tahun 2024 dan Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), telah diselewengkan. Sejumlah mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengaku telah lama mencurigai kejanggalan dalam laporan keuangan, namun tidak ada tindakan lebih lanjut karena dianggap sebagai hal yang lazim dalam organisasi.

Advertisement

Selain itu, program pengabdian masyarakat GFM 9 yang seharusnya menjadi sarana kontribusi mahasiswa kepada masyarakat juga diduga turut terkena dampak penyalahgunaan dana. Seorang pengurus BEM FISH berinisial "M", yang menjabat sebagai Kepala Departemen Sosial Politik, disebut-sebut turut terlibat dalam aliran dana yang tidak transparan.

Lebih mengejutkan lagi, muncul spekulasi bahwa "H" aktif bermain judi online. Dugaan ini memunculkan kemungkinan bahwa dana organisasi digunakan untuk mendukung kebiasaannya tersebut. "Kami terkejut melihat dana kegiatan tiba-tiba habis tanpa laporan yang jelas. Setelah mendengar isu judi online, baru kami menyadari ada yang tidak beres," ujar seorang mahasiswa yang aktif dalam kegiatan BEM FISH.

Akibatnya, kepercayaan mahasiswa terhadap BEM FISH merosot drastis. Pembentukan Badan Pengurus Harian (BPH) yang seharusnya berlangsung lancar kini terhambat akibat minimnya minat mahasiswa untuk bergabung. Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISH telah mengeluarkan memorandum yang mendesak percepatan pembentukan BPH dan rekrutmen pengurus baru, namun responsnya masih tergolong lambat.

Gelombang ketidakpuasan semakin kuat. Mahasiswa mendesak transparansi serta audit menyeluruh terhadap keuangan BEM FISH. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi organisasi kemahasiswaan tersebut. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin legitimasi BEM FISH akan semakin memudar. Kini, semua pihak menantikan langkah konkret yang akan diambil untuk memulihkan kepercayaan dan menjaga kredibilitas lembaga kemahasiswaan ini.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Haris Supriyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES