Roadshow di Benua Eropa: 'Tata Hati' Arsaningsih Angkat Isu Kesehatan Mental

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Roadshow “Tata Hati Eropa” yang digagas Bunda Arsaningsih bersama Yayasan Cahaya Cinta Kasih (YCCK) resmi berakhir di Den Haag, Belanda. Rangkaian kegiatan spiritual berupa meditasi dan temu wicara ini menjadi pendekatan alternatif dalam penyembuhan kesehatan mental, di tengah meningkatnya angka depresi di Eropa.
Diselenggarakan sejak 24 Maret hingga 13 April 2025, roadshow ini menjangkau lima kota besar, yakni Paris (1 April), Asolo Italia (7 April), Brussel Belgia (9 April), serta Den Haag Belanda (11 dan 13 April). Secara keseluruhan, termasuk sesi di Denpasar dan Solo, jumlah peserta mencapai lebih dari 6.888 orang, baik secara daring maupun luring.
Advertisement
“Setiap kota dan negara memiliki pelajaran spiritual yang berbeda. Ini bukan sekadar kegiatan, tetapi perjalanan jiwa untuk menyentuh batin banyak orang,” ujar Arsaningsih, Senin (14/4/2024).
Isu kesehatan mental menjadi perhatian utama dalam roadshow ini. Berdasarkan data Trimbos Institute, hampir satu dari lima warga Belanda mengalami gejala depresi. Melalui pendekatan SOUL (Spirit of Universal Life), Arsaningsih memperkenalkan metode SOUL Meter untuk mengukur radiasi energi stres, termasuk kecenderungan bunuh diri.
“Di Belanda, tingkat radiasi keinginan bunuh diri mencapai delapan poin. Ini mengkhawatirkan,” ucap perempuan kelahiran Yogyakarta itu.
Menurutnya, tekanan hidup dan ekspektasi yang tinggi menjadi pemicu utama munculnya keputusasaan.
“Ketika target tidak tercapai, seseorang merasa tak berharga. Itu memicu pikiran untuk mengakhiri hidup,” jelasnya.
Melalui metode meditasi SOUL Reflection, peserta diajak menyadari radiasi negatif dalam diri seperti kemarahan, kesedihan, kekecewaan, dan rasa tidak berdaya, lalu dibimbing untuk menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
“Dengan hati yang tertata, energi syukur akan memancar dan hidup menjadi lebih damai,” tambahnya.
Selain meditasi dan talkshow, Arsaningsih juga bertemu dengan para duta besar RI serta komunitas diaspora Indonesia di negara-negara yang dikunjungi. Pertemuan ini menegaskan bahwa penyembuhan mental tidak hanya berkaitan dengan aspek medis, tetapi juga melibatkan spiritualitas dan kebersamaan.
Roadshow “Tata Hati Eropa” menjadi pengingat bahwa pendekatan lembut dari dalam diri melalui cinta kasih dan keterhubungan dengan Tuhan dapat menjadi kekuatan baru dalam menghadapi krisis mental masyarakat modern. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |