Musim Panen Padi di Pemalang Membawa Berkah bagi Pengojek Gabah

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Memasuki musim panen padi petani di Dukuh Caur, Desa Tambak Rejo, Kecamatan Pemalang kota,Jawa Tengah, mendatangkan berkah tersendiri bagi tukang trabas sawah atau pengojek gabah, sebutan bagi penyedia jasa angkutan panen padi dengan motor yang telah dimodifikasi, di daerah setempat.
Pasalnya, musim panen tahun ini membuat jasa angkutan panen padi kembali dilirik para petani seperti yang dialami Gunawan dan tetangganya. Selama ini, Gunawan dan warga desa setempat memang dikenal sebagai tukang trabas sawah.
Advertisement
Ketika ditemui di lokasi persawahan perbatasan Kabupaten Pemalang dan Tegal, pria 31 tahun bertubuh kekar ini menuturkan jika dirinya kembali menerima banyak orderan untuk mengangkut gabah hasil panen petani.
"Alhamdulillah, sudah sekitar satu bulan lebih musim panen padi, setiap harinya selalu ada orderan untuk mengangkut gabah," tutur Gunawan, pada Kamis (17/4/2025 ).
Ditemani Casmo (40) tetangganya, Gunawan mengangkut karung berisi gabah dari area persawahan milik petani, menuju ke jalan raya supaya mudah dijemput oleh pengepul.
"Terkadang kalau lokasi sawah tidak memungkinkan untuk dilintasi sepeda motor, karena tanahnya banjir atau berlumpur, ya terpaksa kami angkut di panggul berjalan menyusuri pematang sawah sampai ratusan meter jauhnya," ungkapnya.
Untuk upah para pengojek gabah ini, menurut Gunawan, sebesar Rp400 ribu untuk areal sawah seluas satu bahu (setara dengan setengah hektar).
"Kondisi persawahan yang sulit dan jarak yang jauh, biasanya para juragan akan menambahi untuk beli air minum dan rokok buat para pengangkut atau ojek gabah," tambah Gunawan.
Biasanya, untuk tenaga angkut gabah dalam areal sawah seluas satu bahu, dikerjakan sejumlah 5 sampai 10 orang tenaga angkut gabah, waktu pengerjaan antara pagi jam 08.00 sampai sore bahkan terkadang bisa sampai malam hari.
"Ongkos ojek gabah juga tergantung jauhnya. Kalau ada satu kilometer dan berlumpur biasanya lebih dari Rp400 ribu. Kalau sawahnya sudah kering dan cukup dekat, bisa kurang," terang Gunawan.
Ia mengaku bisa mendapat orderan lebih banyak ketimbang biasanya. Sebab, pada musim panen kali ini juga terjadi di daerah tetangga yang juga menggunakan jasa ojek gabah.
"Habis ini, saya langsung ke Cilacap karena ada orderan juga di sana sekitar 2 hektar sawah yang sedang panen," lanjutnya.
Ia mengaku bisa dapat cuan lumayan dalam sehari antara Rp200 ribu sampai Rp300 ribu dalam sehari. Syaratnya, motor miliknya masih mampu untuk menerabas bentangan sawah yang kondisinya tak menentu.
"Dilihat kondisi motornya juga sih, kalau keliatannya sudah hampir menyerah, saya tidak menerima orderan lagi," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rizal Dani |