Rencana Gubernur Dedi Mulyadi Revitalisasi Kawasan Pasteur Bandung Diapresiasi Warga

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk merevitalisasi kawasan sepanjang Jalan Dr. Djundjunan, yang lebih dikenal sebagai Jalan Pasteur, Bandung, mendapat tanggapan positif dari sejumlah warga. Revitalisasi ini dinilai sebagai langkah tepat untuk memperbaiki tampilan dan fungsi kawasan strategis yang menjadi salah satu pintu masuk utama Kota Bandung.
Dwi Astuti, warga Kelurahan Sukagalih, mengungkapkan bahwa kondisi trotoar dan lingkungan sekitar Jalan Pasteur saat ini sudah semrawut dan tidak tertata dengan baik. Ia menilai, kawasan tersebut memerlukan pembenahan agar kembali berfungsi sebagaimana mestinya.
Advertisement
“Jalan Pasteur adalah wajah pertama yang dilihat oleh para pendatang ketika memasuki Kota Bandung. Jika kawasan ini tertata rapi, tentu akan memberikan kesan positif terhadap kota kita,” ujarnya, Kamis (17/04/2025).
Menurut Dwi, selain fungsi trotoar yang kini banyak disalahgunakan, keberadaan parkir kendaraan yang tidak teratur turut memperparah kemacetan.
“Banyak kendaraan, terutama milik pengunjung toko oleh-oleh, diparkir sembarangan dan mengganggu lalu lintas. Ditambah lagi dengan deretan mobil travel yang berhenti di tepi jalan, membuat arus kendaraan menjadi terhambat,” tambahnya.
Senada dengan itu, Lendra, warga Kelurahan Tamansari, juga menggarisbawahi pentingnya pembenahan fasilitas di kawasan tersebut. Ia menyoroti persoalan drainase yang kerap menyebabkan banjir saat hujan deras.
“Setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi, kawasan Pasteur nyaris selalu tergenang. Meski pernah ada perbaikan saluran air, banjir tetap terjadi hingga kini,” tuturnya.
Lendra berharap, jika revitalisasi benar-benar akan dilaksanakan, maka pelaksanaannya harus dilakukan secara menyeluruh.
“Bukan hanya trotoar yang dibenahi, tetapi juga kios-kios, tempat usaha kuliner, serta manajemen parkir harus diatur dengan lebih baik agar kawasan ini tidak kembali semrawut,” katanya.
Sementara itu, Helen Elisabet, warga Babakan Jeruk, juga menyampaikan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kota Bandung. Ia berharap penataan ini bisa memberikan wajah baru yang lebih tertib dan nyaman bagi warga maupun wisatawan.
“Kami sangat mendukung rencana ini. Sudah saatnya kawasan Pasteur dibenahi agar lebih nyaman dan bersih,” ucapnya.
Helen juga menyoroti kondisi halte bus yang tidak terawat di sekitar Jalan Pasteur. Menurutnya, fasilitas publik seperti itu seharusnya dimanfaatkan dan dirawat secara optimal. “Halte-halte yang rusak atau terbengkalai perlu diperbaiki dan difungsikan kembali. Jangan sampai dibiarkan mangkrak dan menimbulkan kesan kumuh,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Bandung menyambut baik aspirasi warga ini sebagai masukan berharga dalam proses perencanaan dan pelaksanaan revitalisasi. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kawasan Pasteur dapat kembali menjadi ruang kota yang tertib, representatif, dan membanggakan.
Dari Jalur Strategis Menuju Gerbang Modern Kota
Jalan Dr. Djundjunan atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Pasteur merupakan salah satu ruas jalan paling vital di Kota Bandung. Sejak masa kolonial Belanda, kawasan ini telah difungsikan sebagai jalur strategis yang menghubungkan pusat kota dengan wilayah utara dan jalan nasional menuju Jakarta.
Nama "Pasteur" sendiri merujuk pada keberadaan Institut Pasteur—lembaga penelitian kesehatan ternama yang pernah berdiri di kawasan ini.
Dulu, Jalan Pasteur identik dengan suasana yang relatif tenang, dikelilingi bangunan-bangunan bersejarah dan pepohonan rindang. Namun seiring pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kota Bandung, jalan ini berubah menjadi salah satu titik tersibuk.
Lokasinya yang menjadi akses utama keluar-masuk kota melalui Tol Cipularang menjadikan Pasteur sebagai wajah pertama Kota Bandung bagi para pendatang.
Kini, Pemerintah Kota Bandung tengah merancang revitalisasi besar-besaran di sepanjang Jalan Pasteur. Upaya ini meliputi penataan trotoar, perbaikan drainase, pengaturan parkir, serta penertiban kios-kios liar.
Diharapkan dengan pembenahan ini, Jalan Pasteur tidak hanya kembali tertib dan nyaman, tetapi juga menjadi ikon gerbang modern dan ramah bagi pejalan kaki serta wisatawan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |