Pemerhati dan Aktivis Ingatkan Pemda Sumba Timur Kawal Kinerja PT Astil

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Para pemerhati dan Aktivis Sumba mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Timur pentingnya pengawalan dan pengawasan kinerja terhadap Perseroan Daerah (Perseroda) PT Algae Sumba Timur Lestari (Astil) perusahan yang bergerak dibidang pengembangan rumput laut di Kabupaten Sumba Timur.
“Pentingnya pengawalan dan pengawasan PT astil ini diharapkan kinerjanya mampu mengelola perusahan ini dengan baik sesuai harapan sehingga dapat menguntungkan Pemda karena perusahan ini salah satu sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumba Timur,” ungkap pemerhati Sumba Rofinus Umbu, Sabtu (19/4/2025).
Advertisement
Menurutnya, masa kepemimpinan PT Astil dari direktur sebelumnya perusahan ini terus berjalan dengan baik. Oleh karenanya, harapan kinerja PT Astil di tahun 2024 hingga 2025 diharapkan membawa dampak yang lebih baik. Bahkan perusahan dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang signifikan karena perusahan harus mampu meningkatkan penjualan untuk mendapatkan profit.
Rofinus menjelaskan, kinerja PT Astil di tahun 2024. Realisasinya tidak memenuhi target yang di janjikan. Apalagi mendekati target yang direncanakan. Itupun semoga pengeluaran uang tidak digunakan pada hal-hal yang tidak dibutuhkan mengingat kondisi keuangan daerah sedang tidak baik-baik saja.
“Ada keraguan kami dalam tiga bulan terakhir ini di tahun 2025 belum ada pendapatan sama sekali bagi perusahan maka kita juga perlu pertanyakan,”tuturnya.
Senada dengan Aktivis Sumba Ferdi Rame memaparkan, jika perusahan PT Astil ini menargetkan pembelian raw material yang berpotensi untuk dimanfaatkan melalui hasil olahan namun sangat menurun sehingga mempengaruhi pada produksi dan pendapatan.
Ia menyebut bahwa hasil kinerja PT Astil diakhir tahun 2023 dapat memberikan deviden kepada Pemda Sumba Timur senilai Rp1,5 miliar karena saat itu perusahan mampu bersaing dengan perusahan-perusahan luar yang masuk di lokasi rumput laut di Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur.
“Sebetulnya yang kita harapkan ditahun 2024 perusahan dapat memberikan deviden tetapi belum bisa. Bahkan di tahun 2025 dalam 3 bulan terakhir ini perusahan saja belum ada pendapatan sama sekali,” ujarnya
Ferdy tegaskan, dalam pengelolaannya perusahan membutuhkan seorang pemimpin yang profesional dalam mengelola perusahan serta mampu mencari buyer untuk meningkatkan pendapatan perusahan sehingga mencapai target yang diharapkan.
“Kami juga mengingatkan kepada direktur yang baru harus selalu berada didalam perusahan jangan fokus urusan pribadi. Seharusnya lebih berada di lokasi bersama petani rumput laut untuk memantau langsung sehingga mendapat raw material yang menghasilkan bagi perusahan,” tandas Ferdy. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |