Hari Kartini, Supeltas Berkebaya di Jalan Suhat Malang Bikin Heboh Pengguna Jalan

TIMESINDONESIA, MALANG – Peringatan Hari Kartini menjadi momentum yang tepat untuk menghayati perjuangan kaum perempuan. Untuk turut menyemarakkan momentum ini, seorang supeltas di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang memilih berkebaya saat bertugas mengatur lalu lintas.
Supeltas berkebaya langsung menarik perhatian pengendara yang melintas. Sukarni, sang supeltas berkebaya memang segaja melakukan ini agar Hari Kartini tidak terlewat begitu saja.
Advertisement
Sembari terus menebar senyum, dengan atraktif Sukarni menjalankan tugasnya secara tertib. Sebagai Supeltas resmi di bawah naungan Dishub Kota Malang, ia pun tak lupa mengenakan topi resmi, serta selempang yang bertuliskan "Supeltas Makota" yang mengacu pada pekerjaannya.
Bagi Sukarni, Peringatan Hari Kartini adalah momentum yang tidak hanya istimewa, tapi juga sakral. Melalui setelan kebayanya, ia pun mengingatkan momentum ini kepada para pengguna jalan.
"Perjuangan Raden Ajeng Kartini ini harus kita kenang. Dan jangan sampai ngga dilanjutkan oleh generasi penerus," ujar Sukarni, Senin (21/4/2025).
Ia pun menjelaskan, bahwa menjadi seorang perempuan juga harus berjuang. Tidak hanya berpangku tangan kepada lelaki.
"Berani hidup sebagai seorang perempuan jangan hanya mengeluh dan mengaduh."
Selain itu, ia pun menceritakan bagaimana tanggapan para pengguna jalan saat mendapati dirinya mengatu lalu lintas dengan setelan kebaya.
Sembari menunjuk Supeltas lain, ia mengatakan beberapa orang yang tadi melintas terlihat pangling melihatnya berkebaya.
"Kalau biasanya Supeltas itu berseragam, tiba-tiba saya ini berpakain anggun begini. Pangling. Dikira bukan saya," ungkap Sukarni.
Di sisi lain, Firsa, seorang mahasiswa Universitas Wisnuwardhana pun mengaku tertarik dengan gaya tampilan Sukarni. Ia yang tengah menempuh mata kuliah jurnalistik pun menyempatkan diri untuk mengabadikan kesempatan ini.
"Menarik, mas. Mau saya ajukan buat tugas jurnalistik. Itung-itung belajar nulis berita juga," ungkap Firsa.
Dengan momentum yang tepat untuk menghayati perjuang RA. Kartini ini, Sukarni juga menyampaikan, kalau menjadi seorang permpuan juga harus berjuang.
"Kita tunjukkan. Apa yang bisa dikerjakan sebagai seorang wanita, kita kerjakan. Jangan ditunda-tunda," tutur Sukarni, "dan jangan bergantung pada orang lain."
Selain itu, Sukarni juga berpesan kepada kaum perempuan agar tidak mudah menyerah. Berjuang, baginya adalah proses untuk mensyukuri hasil.
"Dari kesusahan itu, kita belajar. Jadi saat senang kita itu ingat jerih payahnya," tandas Sukarni. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |