Pemkab Sleman dan KPK Gelar Talkshow Ngopi untuk Ciptakan Kabupaten Bebas Korupsi

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dalam upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pemberantasan korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sleman mengadakan sosialisasi bertajuk Ngopi (Ngobrol Antikorupsi).
Acara yang digelar pada Rabu (23/4/2025) di Pendopo Parasamya, Kantor Setda Kabupaten Sleman, ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun pemerintahan yang bersih.
Advertisement
Wakil Ketua KPK RI, Ibnu Basuki Widodo, hadir sebagai narasumber utama bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto, dalam acara yang juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, dan organisasi masyarakat.
Tema yang diangkat adalah pentingnya peran tokoh masyarakat dan adat dalam menciptakan Sleman yang bebas dari korupsi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto, yang turut mewakili Bupati Sleman, mengapresiasi acara ini sebagai upaya penting dalam membangun kesadaran kolektif mengenai antikorupsi, baik di kalangan masyarakat umum maupun di lingkungan birokrasi.
Ia juga menekankan komitmen Pemkab Sleman dalam mendukung gerakan nasional pemberantasan korupsi, baik dari segi struktural maupun kultural.
“Kami berkomitmen mendukung gerakan nasional pemberantasan korupsi, baik di aspek struktural maupun kultural. Capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) Kabupaten Sleman pada tahun 2024 menunjukkan angka 97,38 persen, dengan peringkat ke-14 di tingkat nasional dan peringkat pertama di DIY,” ungkap Susmiarto.
Ibnu Basuki Widodo menekankan bahwa tujuan dari kegiatan Ngopi ini adalah untuk membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Ia juga berharap masyarakat dapat lebih memahami dampak luas dari korupsi terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan di Indonesia.
“Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan integritas sejak dini. Ini bukan hanya tugas aparat, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Budaya antikorupsi harus menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” jelas Ibnu.
Melalui acara ini, baik KPK maupun Pemkab Sleman berharap dapat mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan bebas dari praktik korupsi.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi untuk memperkuat budaya integritas yang diperlukan guna mewujudkan pemerintahan yang lebih bersih dan transparan di Kabupaten Sleman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |