Peristiwa Daerah

Dinas Pariwisata Bondowoso Sebut Politik Desa Jadi Salah Satu Sebab Banyak Wisata Desa Mangkrak

Kamis, 24 April 2025 - 13:16 | 7.66k
Kondisi Wisata Desa Rawa Indah Almour di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso. Kini hanya menjadi tempat bermain anak-anak di sekitarnya (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kondisi Wisata Desa Rawa Indah Almour di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso. Kini hanya menjadi tempat bermain anak-anak di sekitarnya (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOKabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memiliki potensi besar di sektor wisata desa, namun beberapa destinasi yang pernah menjadi primadona kini terpaksa tutup atau tidak beroperasi lagi. Wisata seperti Rawa Indah Almour di Desa Alas Sumur, Tirta Agung di Kecamatan Sumberwringin, dan Bukit Luwih di Kecamatan Tapen, yang dulu ramai pengunjung, kini tinggal kenangan.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bondowoso, Mulyadi, mengungkapkan bahwa kemunduran wisata desa yang dikelola oleh BUMDes dan Pokdarwis disebabkan oleh perubahan struktur organisasi di desa. Pergantian kepala desa yang terjadi beberapa waktu lalu turut mempengaruhi kelangsungan operasional destinasi wisata tersebut.

Advertisement

"Setelah pergantian kepala desa, ada reformasi struktur organisasi di situ," ujar Mulyadi saat ditemui.

Menurutnya, struktur Pokdarwis yang sebelumnya sudah dibina dengan baik, baik dari segi pelatihan maupun pengelolaan, terpaksa mulai dari awal lagi ketika terjadi perubahan susunan.

Dia menambahkan bahwa mengelola destinasi wisata tidaklah mudah. Dibutuhkan pemahaman tentang kearifan lokal serta kesesuaian dengan budaya desa, bukan sekadar menciptakan atraksi yang tidak relevan. Untuk itu, Disparbudpora terus melakukan pembinaan dengan mengumpulkan Pokdarwis dari berbagai desa untuk memberikan pelatihan dan arahan.

Selain itu, pada tahun 2023, Disparbudpora mengusulkan agar Pokdarwis di desa dapat lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada struktur desa, yang rentan terbawa oleh dinamika politik lokal. Hal ini diharapkan dapat memberikan kebebasan dalam pengelolaan wisata tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik desa.

Menurut data Disparbudpora, saat ini ada 22 wisata desa di Kabupaten Bondowoso, dengan 12 Pokdarwis yang masih aktif. Meski demikian, setelah dilakukan pembinaan, ada sejumlah destinasi wisata yang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Pihaknya juga mendorong Pokdarwis yang baru untuk berinovasi dalam mengelola destinasi wisata. Misalnya, wisata yang memiliki kolam renang, kini diarahkan untuk menambah daya tarik lain, seperti kolam pemancingan, karena adanya kompetitor yang menawarkan kolam renang yang lebih baik.

"Contohnya di Tirta Agung, ada kolam renang, tapi ada juga Teduh Glamping yang lebih bagus. Kami arahkan untuk menjual view, agar kolamnya bisa dialihkan jadi kolam pemancingan," tambah Mulyadi.

Dengan berbagai inovasi yang sedang digalakkan, Mulyadi optimis wisata desa di Bondowoso dapat bangkit kembali dan menarik lebih banyak pengunjung. Pemulihan ini tentu membutuhkan waktu, namun dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan sektor pariwisata desa akan kembali memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES