Peristiwa Daerah

Bupati Magelang Apresiasi Peringatan Hari Buruh Di Magelang Dengan Duduk Bareng

Minggu, 04 Mei 2025 - 07:57 | 5.95k
Bupati Magelang, Grengseng Pamuji (tengah) saat duduk bersama, mendengarkan aspirasi dari para buruh. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)
Bupati Magelang, Grengseng Pamuji (tengah) saat duduk bersama, mendengarkan aspirasi dari para buruh. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGELANGBupati Magelang, Grengseng Pamuji mengapresiasi aksi para buruh di Kabupaten Magelang yang lebih memilih diskusi untuk menyampaikan aspirasi para buruh sehingga bisa mencari solusi kebijakan kebijakan yang berpihak pada buruh.

Bupati pun prihatin dengan aksi yang dilakukan di para buruh di Semarang dan ternyata ada yang kelompok masyarakat yang menunggangi aksi tersebut sehingga terjadi aksi anarkis yang merugikan banyak pihak.

Advertisement

"Sebenarnya dengan turun ke jalan resikonya akan menjadi besar karena berpotensi ditunggangi oleh mereka yang tidak bertanggung jawab sehingga melukai makna demokrasi sendiri," jelas Grengseng pada Sabtu (3/5/2025).

Menurut Grengseng, menyampaikan aspirasi  tidak harus turun ke jalan, melainkan dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan pemangku kebijakan sehingga bisa menemukan jalan tengah untuk menampung aspirasi yang bisa diterima kedua belah pihak.

Bupati juga mengapresiasi pihak kepolisian yang telah menetapkan 6 orang dari kelompok anarko sebagai tersangka dalam aksi may day di Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Dprd Provinsi Jawa Tengah. 

"Tadi saya dapat kabar kalau Polrestabes Semarang sudah menetapkan 6 orang sebagai tersangka, tentunya langkah yang cepat dan terukur ini dapat meredam isu isu negatif dari para Buruh, selain itu menjadi bukti kalau aksi anarkis tidak dilakukan oleh para Buruh," tuturnya.

Seperti diketahui, aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday yang dilakukan sejumlah serikat buruh di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang sempat berjalan aman dan kondusif.

Namun suasana berubah menjadi ricuh saat sekelompok massa beratribut serba hitam turun ke jalan dan langsung melakukan aksi pembakaran, pengrusakan fasilitas umum dan menyerang serta melempari petugas yang melaksanakan pengamanan. 

Massa yang disebut kelompok anarko inipun merusak pagar dan fasilitas taman maupun fasilitas umum lain untuk dijadikan sebagai alat menyerang dan melukai petugas keamanan. Akibatnya selain menderita kerugian materi, terdapat juga korban luka dari pihak kepolisian sebanyak 3 orang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES