Peristiwa Daerah

Hadapi Kemarau, Banyuwangi Gelontor Waled dan Bersihkan DAM Demi Jaga Produksi Pangan

Jumat, 09 Mei 2025 - 19:26 | 5.92k
Proses pembersihan sedimen di DAM Gembleng,  perbatasan Kecamatan Srono dan Rogojampi. (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia).
Proses pembersihan sedimen di DAM Gembleng, perbatasan Kecamatan Srono dan Rogojampi. (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Mengantisipasi datangnya musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengambil langkah strategis untuk menjaga ketersediaan air irigasi. Salah satu upaya yang rutin dilakukan adalah kegiatan gelontor waled atau pengeringan dan pembersihan endapan di seluruh DAM, embung, dan bendung yang tersebar di wilayah Banyuwangi.

Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas tampungan air, sehingga distribusi air ke lahan pertanian tetap lancar selama musim kering.

Advertisement

“Kami terus mengupayakan kebutuhan air irigasi tetap aman selama musim kemarau nanti. Sehingga produksi pangan tetap terjaga karena petani tetap bisa tanam dan panen,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (9/5/2025).

Berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan, sejumlah wilayah di Banyuwangi telah memasuki musim kemarau sejak April 2025. Sekretaris Dinas PU Pengairan, Riza Al Fahrobi, menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pembersihan DAM dan saluran irigasi dari sedimentasi bersama Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).

“Ini kegiatan rutin yang kami kerjakan gotong royong bersama HIPPA,” jelas Riza.

Banyuwangi sendiri memiliki 390 daerah irigasi yang berfungsi mengairi lahan pertanian seluas 62.000 hektare. Dengan langkah antisipatif ini, pemerintah optimistis ketersediaan air masih mencukupi untuk mendukung musim tanam mendatang.

“Sesuai rencana tata tanam global, InshaAllah Banyuwangi masih aman. Suplai air yang kita miliki masih mencukupi untuk mengcover luasan baku sawah yang ada,” tambah Riza.

Sebelumnya, Bupati Ipuk bersama Forkopimda juga telah meninjau langsung Waduk Bajulmati di Kecamatan Wongsorejo. Waduk ini diprediksi mampu memenuhi kebutuhan air untuk sekitar 1.800 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut selama kemarau berlangsung.

Upaya terpadu ini menjadi bagian dari komitmen Banyuwangi dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani di tengah tantangan perubahan iklim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES