Peristiwa Daerah

Kisah di Balik Layanan Kesehatan Gratis untuk Kepala Suku Beoga di Pedalaman Papua

Sabtu, 10 Mei 2025 - 20:56 | 8.94k
Dokter militer Lettu Ckm Indra Sitepu saat memeriksa kesehatan Kepala Suku Beoga di Pedalaman Papua.(FOTO : Dok Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan for Times Indonesia)
Dokter militer Lettu Ckm Indra Sitepu saat memeriksa kesehatan Kepala Suku Beoga di Pedalaman Papua.(FOTO : Dok Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan for Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PAPUA – Sabtu, 10 Mei 2025 di sebuah bangunan sederhana, TK Mamba Kotis, sekelompok prajurit berseragam loreng sedang sibuk. Bukan latihan. Bukan patroli. Tapi memberi pelayanan kesehatan. Hari itu, enam prajurit dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan turun langsung ke tengah masyarakat. 

Mereka dipimpin oleh Lettu Ckm Indra Sitepu, seorang dokter militer.

Advertisement

Mereka datang dengan peralatan sederhana. Memberi bantuan kesehatan gratis untuk warga. Tanpa syarat. Tanpa batas.

Akses ke tempat ini tidak mudah. Jalan rusak. Gangguan keamanan masih sering terjadi. Tapi warga tetap datang. Salah satunya, Bapak Abiol Maunga.

Ia bukan orang biasa. Beliau adalah Kepala Suku Beoga. Tokoh penting di daerah ini. Sehari-hari, ia bekerja sebagai petani. Tinggal di Sugapa.

Untuk kembali ke kampung halamannya di Beoga, ia harus jalan kaki tiga hari. Itu pun jika aman.

Saat menerima layanan kesehatan, air matanya hampir jatuh.
"Sa rasa dihargai. Sa rasa disayang sebagai orang Papua," ucapnya pelan.

Baginya, kehadiran TNI bukan cuma soal keamanan. Tapi juga tentang kepedulian.

Dalam kegiatan itu, prajurit melakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, hingga edukasi kesehatan dasar. Semua gratis. Semua ramah.

Tak ada batasan siapa yang boleh diperiksa. Warga yang datang disambut dengan senyum dan tangan terbuka.

Dokter-militer-Lettu-Ckm-Indra-Sitepu-b.jpg

Dokter Satgas, Lettu Indra, mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari pendekatan humanis.

"Kami tidak hanya menjaga wilayah. Tapi juga menjaga harapan masyarakat," katanya.

Menurutnya, setiap warga yang dibantu adalah keluarga. Itu yang selalu ia tekankan ke timnya.

Layanan kesehatan seperti ini bukan yang pertama. Tapi setiap kegiatan selalu memberi makna baru.

Bagi warga, ini bukan sekadar dapat obat. Tapi juga rasa aman. Rasa dihargai. Rasa dimanusiakan.

Di daerah yang selama ini dianggap rawan, hal-hal kecil seperti ini bisa menjadi pemicu besar untuk perubahan.

TNI sebagai sahabat rakyat

Kehadiran TNI di Papua kadang disalahpahami. Tapi kegiatan seperti ini memberi wajah baru. Bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang tulus.

Mereka bukan hanya bertugas. Tapi juga membangun. Menyambung hubungan. Merawat persaudaraan.
Bagi warga seperti Bapak Abiol, ini adalah bukti nyata. Bahwa negara hadir.

Dari tempat yang jauh dari sorotan, kisah ini mengingatkan kita semua. Bahwa perhatian kecil, bisa berdampak besar.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES