Wisata Ratenggaro Dikritik Netizen, Bupati SBD Janji akan Perbaiki Tata Kelola Wisata

TIMESINDONESIA, SUMBA BARAT DAYA – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (Bupati SBD), Ratu Ngadu Bonu Wulla, mengungkapkan kesedihan dan keprihatinannya setelah destinasi wisata Kampung Adat Ratenggaro viral akibat aksi pemalakan yang diungkap oleh YouTuber Jajago Keliling Indonesia.
"Saya sangat sedih dan terluka saat melihat berita viral di medsos, saya tidak mau masyarakat saya dihina karena itu adalah kekurangan harga diri bagi saya. Banyak pesan-pesan dan berita yang dikirim kepada saya bahwa ini sangat memalukan," kata Bupati SBD dengan suara bergetar hingga menitikkan air mata dalam unggahan Facebook-nya yang diterima TIMES Indonesia, Senin (26/5/2025).
Advertisement
Merespons hal ini, ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Barat Daya segera turun tangan untuk bertemu dengan masyarakat Ratenggaro guna menangani isu yang viral tersebut.
Ratu Wulla menegaskan bahwa Pemkab SBD memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki dan mengelola kembali Ratenggaro agar menjadi destinasi wisata yang profesional serta menjadi kebanggaan masyarakat, bukan malah menjadi sumber berita negatif.
"Memang belum ada perencanaan APBD II untuk tahun ini namun saya akan carikan cara lain dari sumber manapun untuk kembali menata kawasan destinasi wisata kampung adat Ratenggaro ini," tegasnya.
Selain itu, ia berharap Pemkab dapat memberikan pelatihan bahasa Inggris dan tata cara menerima tamu dengan baik dan sopan kepada pemuda-pemudi Ratenggaro.
“Nanti kita akan hadirkan instruktur khusus pariwisata agar anak-anak kita siap menyambut para tamu wisatawan dengan baik dan santun,” ujarnya.
Ratu Wulla juga mengingatkan pentingnya mengaktifkan kembali Peraturan Desa (Perdes) terkait pengelolaan wisata di Ratenggaro demi kenyamanan dan ketertiban kawasan tersebut.
"Saya harap dukungan semua pihak atas kelancaran dan ketertiban kawasan Ratenggaro ini sehingga tidak ada lagi isu-isu negatif. Mari kita patuhi peraturan yang berlaku ditempat wisata dengan saling menghargai dan menghormati lingkungan dan masyarakat lokal,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |