Peristiwa Daerah

Perumda Tirta Kanjuruhan Respon Protes Warga GPA Ngijo Karangploso yang Segel Kantor UPT

Senin, 16 Juni 2025 - 15:37 | 11.88k
Direksi Perumda Tirta Kanjuruhan di depan kantor UPT Ngijo usai disegel dan dilakukan kesepakatan denga n warga RT 03 RW 10 Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang. (Foto: Tirta Kanjuruhan)
Direksi Perumda Tirta Kanjuruhan di depan kantor UPT Ngijo usai disegel dan dilakukan kesepakatan denga n warga RT 03 RW 10 Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang. (Foto: Tirta Kanjuruhan)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pihak Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang langsung merespon keluhan warga yang menghuni perumahan Griya Permata Alam (GPA) Raya, Desa Ngijo Karangploso Kabupaten Malang. 

Ini setelah sebagian warga mengalami air tanpa pemberitahuan, Sabtu (13/6/2025), sejak pukul 10 pagi hingga pukul 22.00 WIB. 

Advertisement

Karena air mati hingga 12 jam, warga di RT 03/RW10 Desa Ngijo, Karangploso kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan menyegel Kantor UPT pelayanan PDAM yang ada di wilayah setempat, di malam hari itu juga. 

Merespon gejolak warga ini, pihak Tirta Kanjuruhan diwakili langsung Direktur Teknik M Haris Fadhila bersama tenaga ahli bidang hukum, sudah menemui warga yang merupakan pelanggan terdampak, Minggu (15/6/2025) siang. 

Hasil pertemuan dengan warga sudah dibuat kesepakatan pelayanan distribusi air 24 jam. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara dan ditandatangi masing-masing pihak. 

Warga-2.jpg

"Kami tetap konsisten dengan komitmen awal, dan siap memberikan layanan distribusi air 24 jam di kawasan GPA Raya, khususnya warga RT 03/RW 10 Desa Ngijo. Ada 44 KK yang harus kami layani di wilayah RT tersebut," terang Direktur Teknik Perumda Tirta Kanjuruhan, M Haris, 

Selain itu, lanjutnya, jika air di wilayah itu mati lebih dari satu jam tanpa pemberitahuan, Tirta Kanjuruhan juga menyatakan siap memberi kompensasi per kepala keluarga. 

"Kami juga sepakat, apabila terjadi kendala air mati akan di-back up distribusi mobil air bersih dari tangki kepada warga terdampak air mati. Ada tiga armada truk tangki air yang kita jalan. Sejak kemarin sampai saat ini tadi masih di lokasi, bergiliran memenuhi kebutuhan air warga," terangnya. 

Setelah pertemuan, pembukaan segel dilakukan warga setelah pihak Perumda Tirta Kanjuruhan menandatangani surat pernyataan bermeterai yang berisi komitmen layanan air bersih 24 jam.

Surat pernyataan disahkan dengan tanda tangan empat warga sebagai saksi, yakni Ketua RT 03 Asnam Indiluiyarto, Ketua PKK Sulastri, serta warga Lisa Novelia dan D. Indra.

Bahkan, usai pertemuan dengan warga, Haris memastikan bersama petugas teknis terus mencari penyebab air mati, sampai dua hari. 

Diduga kuat, pipa air mengalami tersumbat di bagian tandon atau SPAM wilayah atas, sehingga harus dilakukan pembuangan sumbatan. 

"Jadi, penyebab buntu harus dicari, sumbatan harus dibuang. Setelah itu, baru bisa kembali normal alirannya," jelasnya. 

Kabag Umum Perumda Tirta Kanjuruhan, Sulaiman Kullu, membenarkan bahwa kantor pelayanan sudah dibuka kembali, dan sudah dilakukan distribusi air ke puluhan rumah warga, juga warga di Blok A1 GPA, Blok A13 dan lainnya, termasuk Masjid Jami' yang berada di perumahan tersebut. 

Warga-3.jpgDirektur Teknik Perumda Tirta Kanjuruhan, M Haris Fadilah. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

Dari laporan yang diterima dari petugas teknis UPT PDAM Ngijo Karangploso, distribusi air awalnya masih belum optimal pengalirannya dikarenakan pipa sebelumnya kosong. Kemungkinan juga ada sumbatan yang belum ditemukan. 

"Selama proses perbaikan, Perumda Tirta Kanjuruhan menyediakan 3 armada tangki air untuk mendistribusikan ke pelanggan di Desa Ngijo. Laporan tim teknis, ada penyumbatan pipa aliran air, dan baru ditemukan tadi malam. Tetapi saat ini sudah mulai mengalir kembali" terang Sulaiman. 

Wilayah terdampak matinya distribusi air yang diduga terjadi penyumbatan ini diketahui juga mengenai pelanggan di perumahan Perum Permata Regency 2 dan 3, Dusun Leses, dan sebagian wilayah di Griya Permata Alam. 

Sebelumnya, seperti disampaikan Asnam, Ketua RT 03/RW 10 di kawasan GPA, warganya terpaksa menyampaikan amarah warganya berbondong-bondong menyegel kantor UPT yang berada di wilayah RT 03, pada malam hari setelah menunggu air tidak kunjung mengalir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES