Peristiwa Daerah

Pawai Ogoh-ogoh Sangkala Ramaikan Perayaan 1 Suro di Gunung Kawi Wonosari Malang

Sabtu, 28 Juni 2025 - 13:19 | 11.68k
Pawai ogoh-ogoh Sangkala yang diarak masyarakat saat perayaan 1 Suro di Desa Wonosari Kabupaten Malang, Jum'at (27/6/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Pawai ogoh-ogoh Sangkala yang diarak masyarakat saat perayaan 1 Suro di Desa Wonosari Kabupaten Malang, Jum'at (27/6/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Perayaan 1 Suro atau Suroan digelar masyarakat Desa Wonosari di Kabupaten Malang, pada Jum'at (27/6/2025). Dalam perayaan Suroan ini, diramaikan dengan kirab tarian dan pawai ogoh-ogoh oleh beberapa kontingen peserta. 

Pawai perayaan 1 Suro ini diantaranya diikuti tim peserta SDN 4 Wonosari bersama warga Dusun Sumbersari Desa Wonosari. Juga, tim peserta dari perwakilan Karang Taruna RW 03 Desa Wonosari. 

Advertisement

Dalam perayaan Festival 1 Suro ini, juga melewati panggung utama yang menjadi titik pusat perayaan di lapangan parkir kawasan wisata religi Pesarean Gunung Kawi. 

Salah satu perwakilan peserta dari Padepokan Gunung Kawi, Sutis mengatakan, festival perayaan 1 Suro di Wonosari ini sendiri adalah kali kedua digelar pascapandemi lalu. 

"Tahun 2024 kemarin digelar. Tahun ini digelar lagi, masyarakat sangat antusias dengan kegiatan tiap 1 Suro ini," terang Sutis, kemarin petang. 

Pada tahun 2024 lalu festival ini hanya diikuti 2 tim peserta. Selama pandemi Covid-19 festival Suroan di Wonosari sempat vakum, dan terakhir dilaksanakan tahun 2018. 

Dikatakan, beberapa tim peserta festival budaya mengarak ogoh-ogoh, dalam berbagai bentuk dan rupa. Menurut Sutis, ogoh-ogoh tersebut sebagai bentuk Sangkala, yang harus dimusnahkan. 

Dalam tradisi budaya kuno, pemusnahan Sangkala adalah gawe lebur kala, yang tujuannya dipercaya untuk mengusir atau membuang segala bentuk keburukan bagi masyarakat. 

Meski diyakini masyarakat demikian, menurutnya hal itu tidak ada kaitannya dengan kepercayaan apapun. 

Perayaan festival 1 Suro di Wonosari Kabupaten Malang ini diprakarsai Padepokan Gunung Kawi, dan difasilitasi oleh pihak pemerintah desa setempat. 

Selain pawai ogoh-ogoh, 1 Suro di sekitar Gunung Kawi ini juga diisi dengan kirab peserta yang menampilkan berbagai tarian kreasi, melibatkan partisipan mulai anak-anak hingga orang dewasa. 

Untuk diketahui, tradisi perayaan 1 Suro bermula dari budaya Mataraman. Yang mana, 1 Suro merupakan kalender Jawa yang dimulai Jum'at Legi, 1 Suro 1555 J, atau 18 Juli 1633 Masehi. Kalender ini disebut juga Kalender Sultan Agungan, yang dibuat Raja Mataram tahun itu, Sultan Agung. 

Konon, sistem kalender ini jadi jembatan budaya pra Islam dan ajaran Islam. Sehingga, dengan perayaan 1 Suro upacara adat tetap dijalankan, tetapi nilai-nilai Islam juga sangat kental. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES