Peristiwa Daerah

Nasim Khan Beri Lima Catatan Strategis Pembentukan Koperasi Merah Putih

Senin, 14 Juli 2025 - 16:33 | 12.26k
Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan beri catatan pembentukan Koperasi Merah Putih (FOTO: Nasim for TIMES Indonesia)
Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan beri catatan pembentukan Koperasi Merah Putih (FOTO: Nasim for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sebanyak 219 desa/kelurahan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah membentuk kepengurusan Koperasi Desa Merah Putih. Bahkan legalitasnya sudah diurus ke Kemenkumham. 

Sementara di tingkat pusat, Menteri Koperasi dan UKM akan melaunching koperasi di 103 titik di seluruh Indonesia.

Advertisement

Anggota DPR RI Komisi VI, Nasim Khan, menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Kopdes Merah Putih di Bondowoso dan rencana Menteri Koperasi dan UKM tersebut. 

“Ini langkah inisiatif yang ambisius sekaligus menarik,” katanya pada media ini, Senin (14/7/2025). 

Namun, ia juga memberikan sejumlah catatan penting agar program ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Pertama, Nasim menekankan bahwa pemilihan lokasi koperasi harus berbasis data dan analisis yang kuat terhadap kebutuhan masyarakat serta potensi ekonomi daerah. 

“Koperasi harus hadir sesuai konteks lokal. Relevansi dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sangat menentukan keberlanjutan koperasi ke depan,” ujarnya.

Kedua kata dia, launching koperasi bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari pembinaan jangka panjang. 

Oleh karena itu kata dia, pemerintah perlu menyiapkan program pendampingan intensif serta pelatihan bagi pengurus dan anggota koperasi agar mereka memahami tata kelola, manajemen, dan strategi pengembangan usaha koperasi.

Ketiga, Nasim juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung operasional koperasi. Sebab di era digital, koperasi perlu didorong untuk menggunakan aplikasi digital guna mengelola keanggotaan, transaksi, hingga pemasaran produk. 

“Ini penting untuk mempercepat layanan dan memperluas jangkauan koperasi,” jelas politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut. 

Sementara keempat, ia mengingatkan perlunya sistem pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan. Tanpa itu lanjut dia, koperasi berisiko hanya menjadi proyek launching tanpa hasil nyata. 

“Evaluasi harus dilakukan rutin agar koperasi yang tidak berjalan bisa segera diperbaiki, dan yang berhasil bisa dijadikan model,” tambahnya.

Sementara terakhir, Nasim menekankan pentingnya sinergi antara komunitas lokal dan pemerintah daerah. Menurutnya, koperasi tidak bisa berdiri sendiri. 

“Harus ada dukungan regulasi, fasilitasi, dan kehadiran nyata dari pemda agar koperasi tumbuh secara organik dan mendapat legitimasi dari masyarakat,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES