Peristiwa Daerah

Cerita Petugas Damkar Bondowoso Digigit Ular Hijau Ekor Merah Saat Evakuasi

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:01 | 7.48k
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso saat dirawat karena digigit ular saat melakukan evakuasi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bondowoso saat dirawat karena digigit ular saat melakukan evakuasi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Menjadi petugas Damkar tidak hanya berjibaku memadamkan api. Tetapi banyak keluhan masyarakat yang harus diselesaikan. Seperti evaluasi ular, evakuasi tawon, cincin tak bisa dibuka dan beberapa keluhan lainnya. 

Bertugas di lapangan tak selalu mudah. Kecelakaan kerja bisa saja terjadi, bahkan hingga mengancam nyawa petugas. 

Advertisement

Seperti yang dialami salah seorang petugas Damkar Satpol PP Bondowoso. Ia digigit ular pada saat melakukan evakuasi. 

Kejadian naas menimpa petugas saat ia mengevakuasi binatang berbisa di Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, Senin (14/7/2025) kemarin. 

Akibatnya Damkar bernama Bagus itu dilarikan ke RSUD dr. Koesnadi Bondowoso. 

Kepala Bidang (Plt Kabid) Gakda Satpol PP Bondowoso, Ahmad Hambri menjelaskan kronologi insiden tersebut. Menurutnya, saat itu Bagus bersama regu 2 menerima laporan warga bahwa ada ular hijau ekor merah masuk ke rumah warga.

“Penangkapan sebenarnya berhasil dilakukan oleh Bagus dan kawan-kawan yang telah mengenakan sarung tangan dan penjepit,” kata dia, Rabu (16/7/2025). 

Namun saat dipegang di bagian kepala, ular tersebut tersebut melompat. Akibatnya gigi ular itu mengenai jari kelingking sebelah kanan pertugas. 

Beruntung kata dia, petugas Damkar itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit. Ia bersyukur karena korban berhasil tertolong dari gigitan ular berbisa itu.

 Kendati hasil laboratorium tidak ada kendala. Namun, untuk pemulihan Bagus harus menginap semalam di rumah sakit. 

Hambri menegaskan, seluruh petugas Damkar telah terjamin dalam BPJS Ketenagakerjaan. Hal itu kata dia, sesuai dengan inisiatif yang dilakukan oleh Kasatpol PP Bondowoso karena melihat resiko kerja yang tinggi. 

"Jadi kalau ada resiko kerja, mereka sudah terdaftar," ungkapnya. 

Hambri juga mengakui, peralatan di Damkar memang masih terbatas. Namun, untuk peralatan penjepit, sarung tangan dalam penanganan masih kurang standar. "Akan kita ajukan lagi, untuk kelengkapannya," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES