Budidaya Bonsai di Jombang Tembus Puluhan Juta, Gus Masrur Bagikan Tips untuk Pemula

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Hobi merawat bonsai ternyata bukan sekadar soal estetika. Jika ditekuni dengan serius, seni membentuk pohon miniatur ini bisa menjadi ladang bisnis bernilai puluhan juta rupiah. Hal itu dibuktikan Muhammad Masrur (48), pembudidaya bonsai asal Dusun Parimono, Desa Plandi, Kabupaten Jombang.
Bagi pria yang akrab disapa Gus Masrur ini, bonsai bukan hanya hobi tetapi juga masa depan sekaligus investasi jangka panjang. Di galeri bonsai miliknya di Perum Citra Raya, Pandanwangi, Diwek, Jombang, Gus Masrur membagikan pengalamannya kepada para pemula yang ingin serius menggeluti budidaya bonsai.
Advertisement
“Bagi yang baru memulai, jangan tergiur bonsai bakalan harga murah, tapi masa depannya nggak jelas,” ujar Gus Masrur, Jumat (18/7/2025).
Ia mencontohkan pengalamannya membeli bonsai bakalan seharga Rp200 ribu. Setelah dirawat hingga dua sampai tiga tahun, bonsai tersebut hanya laku dijual sekitar Rp750 ribu hingga Rp1 juta.
Sebaliknya, jika sejak awal memilih bonsai dengan prospek yang bagus—meski harganya sedikit lebih mahal—potensi keuntungannya bisa berlipat-lipat. Bahkan, Gus Masrur pernah menjual bonsai jenis santigi miliknya seharga Rp65 juta setelah mengikuti kontes nasional.
“Pernah habis pameran, bonsai santigi saya dibeli orang Semarang Rp65 juta. Itu bukan beli jadi, saya rawat sendiri dari awal,” jelasnya.
Saat ini, Gus Masrur memiliki ratusan koleksi bonsai. Di antaranya yang sering diikutkan dalam kontes nasional adalah bonsai jenis santigi, beringin kimeng, hulmus, dan cemara. Ia mengaku hampir selalu mengikuti event kontes nasional di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Kontes sudah tidak kehitung. Kalau di Jawa Timur hampir semua saya ikuti,” imbuhnya.
Gus Masrur juga membagikan tips bagi pemula yang ingin memulai usaha bonsai:
- Pilih bibit bonsai yang prospektif sejak awal.
- Pelajari karakter setiap jenis pohon, karena kebutuhan air dan perawatannya berbeda-beda.
- Siapkan media tanam yang sesuai, seperti campuran kotoran kambing, pasir Malang, dan sekam.
- Sabar dan telaten, karena membentuk bonsai berkualitas membutuhkan waktu bertahun-tahun.
“Tidak ada tingkat kesulitan sebenarnya. Kuncinya hanya sabar, belajar memahami pohonnya, karena tiap pohon punya sifat yang berbeda,” ungkapnya.
Untuk kisaran harga, bonsai koleksi Gus Masrur sangat bervariasi. Bonsai kimeng dengan ukuran dan bentuk yang sudah menarik, dijual di angka Rp7 juta hingga Rp8 juta. Sedangkan bakalan bonsai biasanya dijual 30–40 persen dari harga bonsai jadi.
Lokasi galeri dan tempat budidaya bonsai milik Gus Masrur berada di dua titik, yaitu di Perum Citra Raya Pandanwangi, Jombang, dan di Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang.
Dengan konsistensi dan kesabaran, Gus Masrur membuktikan bahwa hobi merawat bonsai bisa bertransformasi menjadi sumber penghasilan sekaligus investasi bernilai tinggi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |