Peristiwa Daerah Derap Nusantara

Gibran Tinjau Karhutla di Riau, 51 Tersangka Diamankan

Senin, 28 Juli 2025 - 13:20 | 11.01k
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Posko Karhutla di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (28/7/2025). (FOTO: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Posko Karhutla di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (28/7/2025). (FOTO: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PEKANBARU – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (28/7/2025) guna meninjau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kembali mengancam wilayah tersebut. Setibanya di Lanud Roesmin Nurjadin, Gibran langsung menuju Posko Karhutla untuk mendapatkan paparan lengkap terkait perkembangan terbaru.

Wapres Gibran menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus karhutla yang hingga Juli 2025 telah menyeret 51 tersangka.

Advertisement

"Tadi sudah dipaparkan ada 51 orang yang menjadi tersangka. Ke depan, penegakan hukum, monitoring, dan deteksi awal itu penting sekali," kata Gibran saat memberikan keterangan pers.

Wapres menegaskan pentingnya koordinasi antar lembaga serta upaya sistematis untuk mencegah terulangnya karhutla yang telah menjadi masalah tahunan di Indonesia, khususnya di wilayah rawan seperti Riau.

Tak hanya itu, Gibran menyebut dirinya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Riau guna memastikan penegakan hukum terhadap pelaku dilakukan secara tegas dan adil.

Kapolda Riau: Pembakaran Hutan Dilakukan Secara Sistematis

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan mengungkapkan bahwa peristiwa karhutla kali ini bukan sekadar kelalaian, melainkan dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

"Jadi 51 tersangka ini merata. Kejadian pembakaran ini serentak mulai tanggal 18 Juli. Ada upaya yang terstruktur dan sistematis," jelasnya.

Kapolda juga menyebut pembakaran ini diduga merupakan modus agar perusahaan sawit dapat kembali menanam di area yang telah dibakar.

"Ini sebenarnya modus saja. Karena lahan yang terbakar mayoritas milik perusahaan sawit, dan tersebar di berbagai lokasi," imbuhnya.

BMKG Imbau Tetap Siaga hingga Akhir Agustus

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta seluruh satuan tugas (satgas) untuk tetap waspada hingga Agustus 2025, mengingat wilayah Riau masih mengalami puncak musim kemarau.

BMKG mencatat curah hujan pada 10 hari pertama Agustus hanya berkisar 20–50 milimeter, terutama di wilayah utara dan barat Riau. Meski diperkirakan akan meningkat di dasarian kedua dan ketiga hingga mencapai 150 milimeter, potensi kebakaran tetap tinggi.

Indeks Fine Fuel Moisture Code (FFMC) menunjukkan tingkat kemudahan terbakar pada lapisan atas tanah masih dalam kategori sangat tinggi, dan akan mulai menurun secara signifikan setelah 3 Agustus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES