Favipiravir Obat Flu Buatan Jepang yang Diyakini Mampu Menangkal Virus Corona

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pihak medis Cina membuat pernyataan bahwa obat flu buatan Jepang secara ampuh dapat menangkal virus corona (COVID-19). Obat yang dimaksud bernama Favipiravir yang dikembangkan oleh Fujifilm.
Obat ini sebelumnya sudah di uji klinis terhadap 340 pasien di Wuhan dan Shenzhen. "Obat ini cukup aman dan sangat efektif (melawan Corona)," ucap Zhang Xinmin, salah seorang pegawai di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cina dilansir dari the guardian news.
Advertisement
Dalam keterangannya, Zhang Xinmin, menambahkan bahwa pasien yang dinyatakan positif corona akan berangsur membaik dan dinyatakan negatif Corona dalam 4 hari setelah mengonsumsi obat tersebut.
Penyembuhannya ditengarai lebih cepat daripada pasien yang dirawat tanpa menggunakan favipiravir. Pasien Tanpa favipiravir umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 11 hari tergantung kekebalan tubuh masing-masing.
Hasil X-ray menyimpulkan obat ini juga memiliki keunggulan mengembalikan fungsi paru-paru sebesar 96%. Sedangkan pasien tanpa favipiravir hanya akan memperoleh 62% fungsi normal paru-paru mereka setelah sembuh dari corona.
Pada tahun 2014, obat yang dikembangkan oleh Fujifilm ini dikenal dengan nama Avigan. Namun sampai berita ini dirutunkan belum ada tanggapan dari Fujifilm tentang favipiravir ini.
Beberapa dokter di Jepang juga tak ketinggalan menggunakan Avigan (favipiravir) untuk pasien-pasien corona mereka. Namun, Menteri Kesehatan Jepang mengklaim bahwa obat ini tidak seefektif yang diberitakan.
Diketahui, pemerintah Jepang memproduksi masal Avigan (favipiravir) untuk dikirim ke Guinea, Afrika Barat guna membantu menangani virus Ebola pada tahun 2016.
Digadang-gadang, favipiravir baru akan bisa disetujui penggunaanya secara resmi pada awal Mei 2020 until malawan virus Corona.
"Namun jika hasil uji klinisnya tertunda, maka ijin penggunaanya (Favipiravir untuk malawan virus corona (COVID-19) pun juga akan tertunda," ujar seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya dalam Mainichi Shimbun dilansir dari the guardian news. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |