Korea Utara dan Korea Selatan Saling Ancam Aktifkan Speaker Propaganda

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa minggu terakhir, ketegangan di wilayah Korea Utara dan Korea Selatan terus meningkat.
Sebelumnya, Korea Utara telah memutus komunikasi dengan Korea Selatan, dan juga meledakkan kantor penghubung bersama di kota perbatasan Kaesong pekan lalu.
Advertisement
Menurut Pyongyang, itu sebagai protes atas kegagalan Korea Selatan untuk bertindak terhadap para pembelot Korea Utara yang mengirim ke selebaran propaganda negara asal mereka yang mengkritik kebijakan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pejabat militer Korea Selatan mengatakan, saat ini Korea Utara telah mulai memasang kembali pengeras suara propaganda di daerah-daerah di sepanjang perbatasan antar-Korea setelah mereka dipindahkan berdasarkan perjanjian KTT 2018 dengan Korea Selatan.
Badan baru Yonhap melaporkan bahwa Korea Utara telah terdeteksi memasang pengeras suara lagi "di banyak tempat" di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ).
"Langkah seperti itu terlihat di lebih dari 10 wilayah, yang telah terjadi secara bersamaan," kata seorang pejabat Kepala Staf Gabungan itu.
Dia mengatakan, "Kami sedang memantau dengan cermat langkah-langkah Korea Utara untuk mengobarkan perang psikologis. Kami mempertahankan postur kesiapan yang ketat untuk menanggapi setiap kemungkinan dengan tepat," katanya.
Menyikapi keadaan itu, Korea Selatan juga mulai meninjau opsi untuk memulihkan pengeras suara yang sempat dihapus dari 40 area garis depan termasuk kota perbatasan Paju, sesuai dengan Deklarasi Panmunjeom pada 2018.
Berdasarkan Deklarasi Panmunjeom 27 April 2018 lalu, salah satu hal yang disepakati adalah saling menghentikan fitnah dan tindakan bermusuhan melalui pengeras suara atau pengiriman selebaran. Karena itu Korea Selatan lantas membongkar pengeras suara yang terpasang di sekitar 40 daerah.
Namun, Korea Utara kembali memasang fasilitas pengeras setelah dua tahun dinonaktifkan. Langkah tersebut diperkirakan sebagai langkah lanjutan dari empat tindakan militer yang diumumkan pada tanggal 17 Juni lalu.
Apabila Korea Utara mulai melaksanakan siaran propaganda ke Korea Selatan, militer Korea Selatan akan mengoperasikan fasilitas siaran portabel. Selain itu, otoritas Korea Selatan tengah menyediakan berbagai langkah untuk menanggapi perkembangan situasi di Korea Utara.
Otoritas militer dan intelijen Korea Selatan menemukan bawah fasilitas pengeras suara yang mengarah ke arah selatan telah dipasang di bagian utara zona demiliterisasi (Demilitarized Zone, DMZ).
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo pada hari Senin (22/06/20) menyatakan di dalam Majelis Nasional Korea Selatan bahwa langkah dan sarana balasan militer Korea Selatan akan sesuai dengan tingkat pengiriman selebaran anti-Korea Selatan atau berbagai tindakan dari Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk menghentikan rencana pengiriman selebaran anti-Korea Selatan karena langkah tersebut tidak bermanfaat dalam mengembangkan hubungan antar-Korea. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |