Amonium Nitrat Diduga Menjadi Penyebab Ledakan di Beirut, Ini Bentuknya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab geram mendapati fakta bahwa amonium nitrat tersimpan di gudang begitu lama. "Saya tidak akan bersantai sampai kita menemukan pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi," tegasnya, Rabu (5/8/2020) mengenai peristiwa ledakan maha dahsyat di Beirut.
Ia juga akan meminta pertanggungjawaban dan menerapkan hukuman paling serius karena menyimpan amonium nitrat yang diperkirakan seberat 2.750 ton itu di gudang selama enam tahun terakhir tanpa tindakan pencegahan.
Advertisement
Amonium nitrat adalah senyawa kimia senyawa kimia berupa garam nitrat dari kation amonium. Rumus kimianya NH4NO3 yang kalau disederhanakan N2H4O3.
Senyawa ini berupa padatan kristal putih dan sangat larut dalam air. Senyawa ini utamanya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kaya-nitrogen.
Penggunaan utama lainnya adalah sebagai komponen campuran peledak dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil. Senyawa ini adalah penyusun utama ANFO
ANFO sendiri adalah benda berbentuk selongsong yang mengandung isian bahan peledak (PETN) dan berfungsi sebagai penyala awal ledakan. Misalnya detonator listrik, detonator non electric, dan detonator electromagnetic (ICON).
Hingga kini pemerintah Lebanon masih terus menyelidiki mengapa amonium nitrat dalam gudang itu bisa terbakar dan kemudian meledak dengan hebat.
Saat ini amonium nitrat penggunaannya merambah bidang non-militer. Tapi sifatnya tetap berbahaya, sehingga penggunaannya harus memperhatikan faktor-faktor keamanan.
Sifat amonium nitrat adalah pengoksidasi. Dalam Perang Dunia I senyawa ini dikenal sebagai bahan peledak yang berkekuatan tinggi.
Karakteristik amonium nitrat khas zat sehingga penggunaannya lebih disukai antara lain dalam industri roket.
Senyawa ini harus disimpan pada lingkungan dengan kelembaban udara rendah dan temperatur rendah.
Tidak hanya sebagai bahan peledak, amonium nitrat juga mempunyai beberapa fungsi lain yang berguna untuk mensintesis zat kimia lainnya.
Namun dilihat dari sifat, kegunaan, dan sisi histrosinya, maka faktor keamanan pengelolaan senyawa ini memang patut diperhatikan dan dijaga agar tidak menimbulkan dampak dan efek yang tidak diinginkan.
Karena itu wajar bila Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab begitu geram mengapa amonium nitrat dalam jumlah besar tersimpan selama 6 tahun di gudang pelabuhan di Beirut, tanpa ada tindakan pencegahan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |