Peristiwa Internasional

Prancis Menarik Dua Dubes dari AS dan Australia

Sabtu, 18 September 2021 - 18:44 | 19.14k
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (FOTO: idtoday)
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (FOTO: idtoday)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah marah karena mencuatnya AUKUS, Trilateral (AS, Inggris dan Australia) Prancis akhirnya menarik dua duta besarnya dari AS dan Australia.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, Jumat mengatakan, pihaknya menarik duta besarnya di AS dan Australia atas permintaan Presiden Emmanuel Macron untuk konsultasi, sebagai protes atas kesepakatan keamanan yang juga mencakup Inggris.

Advertisement

Jean-Yves Le Drian juga mengatakan "keputusan luar biasa" dibenarkan oleh "gravitasi luar biasa" situasi.

Aliansi, yang dikenal sebagai Aukus itu, akan membantu Australia membangun kapal selam diberi teknologi tenaga nuklir.

Langkah itulah yang kemudian membuat marah Prancis karena telah menggagalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar yang telah ditandatanganinya dengan Australia.

Perjanjian tersebut secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di Laut China Selatan yang saat ini sedang diperebutkan.

Aukus itu diumumkan pada hari Rabu oleh Presiden AS,  Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan mitranya dari Australia, Scott Morrison.

Prancis kemudian diberitahu tentang aliansi itu beberapa jam sebelum pengumuman publik dibuat.

Dalam sebuah pernyataan Jumat malam, Menteri Luar Negeri Prancis menggambarkan pakta itu sebagai "tikaman dari belakang.

"Kesepakatan itu merupakan perilaku yang tidak bisa diterima antara sekutu dan mitra yang konsekuensinya secara langsung memengaruhi visi aliansi kami, kemitraan kami, dan pentingnya Indo-Pasifik bagi Eropa," kata Menlu Prancis lagi.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pemerintah Biden menyesali langkah itu dan akan terlibat dengan Prancis dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan perbedaan mereka.

Berbicara di Washington, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan dia memahami "kekecewaan"  Prancis dan berharap untuk bekerja dengan negara itu untuk memastikannya memahami "nilai yang kami tempatkan pada hubungan bilateral".

Penarikan duta besar sangat tidak biasa di antara sekutu, dan diyakini sebagai pertama kalinya Prancis menarik utusan dari kedua negara.

Para diplomat Prancis di Washington telah membatalkan gala untuk merayakan hubungan antara Amerika Serikat dan Prancis yang dijadwalkan Jumat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES