Peristiwa Internasional

Rakor BBBI Se Australia, Atdikbud KBRI Canberra Dorong Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Minggu, 23 Januari 2022 - 10:40 | 69.93k
Rapat Koordinasi Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) se- Australia digelar Sabtu (22/1/2022) oleh KBRI Canberra. (Foto: KBRI Canberra for TIMES Indonesia)
Rapat Koordinasi Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) se- Australia digelar Sabtu (22/1/2022) oleh KBRI Canberra. (Foto: KBRI Canberra for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) bersama Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Canberra menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) se- Australia pada Sabtu (22/1/2022). 

Hadir dalam acara ini BBBI Victoria-Tasmania, BBBI New South Wales, BBBI Canberra, BBI Queensland, BBI Perth, dan fungsi pensosbud dari seluruh kantor perwakilan RI di Australia. Rakor juga dihadiri Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek RI yang diwakili Dony Setiawan. 

Advertisement

Dalam materi pengarahannya, Dony menyampaikan agenda dan program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dalam rangka meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia melalui pengembangan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Badan Bahasa untuk memperkuat dan mengembangkan bahasa di luar negeri antara lain penyusunan bahan fasilitasi dan standar pembelajaran BIPA, penyelenggaraan apresiasi dan kompetisi ke-BIPA-an, pengembangan dan pemberdayaan lembaga dan komunitas pengajaran BIPA di luar negeri, dan pemberdayaan dan peningkatan kompetensi pengajar dan pegiat BIPA. 

Selain itu juga Badan Bahasa memiliki program fasilitasi peningkatan kemahiran berbahasa asing untuk misi diplomasi kebahasaan dan fasilitasi peningkatan kemahiran berbahasa asing untuk misi pemeliharaan perdamaian.

Dony juga menyampaikan bahwa UU RI Nomor 24 Tahun 2009 telah mengamanatkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional, sehingga diperlukan usaha-usaha yang terencana dan sistematis untuk mengembangkan dan mempromosikan bahasa Indonesia agar mendunia. 

"Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sudah merupakan amanat undang-undang yang harus dilaksanakan, oleh karena itu Balai Bahasa di Australia yang dikoordinir oleh Atdikbud Canberra diharapkan dapat mensukseskan hal ini," ujar Dony.

Menanggapi hal tersebut, Mukhamad Najib selaku Atdikbud RI di Canberra menyatakanakan berusaha maksimal dalam mempromosikan bahasa Indonesia di Australia. Menurut Najib, membuat bahasa Indonesia populer lagi di Australia merupakan suatu hal yang menantang di tengah persaingan yang ketat dengan bahasa Asia lainnya seperti bahasa Mandarin dan Jepang. 

Namun begitu Najib mendukung penuh internasionalisasi bahasa Indonesia. Atdikbud juga optimis hal itu dapat dilakukan dan BBBI se-Australia bisa berperan sebagai motor penggeraknya. 

Najib menguraikan bahwa ada tiga tahapan agar bahasa Indonesia populer lagi dan dapat melakukan penetrasi di masyarakat Australia. Pertama dengan membangun public awareness (kesadaran masyarakat) tentang pentingnya bahasa Indonesia bagi masyarakat Australia. 

Kedua, dengan memfasilitasi public interest (ketertarikan masyarakat) terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Dan ketiga, bagaimana mendorong masyarakat Australia untuk mau mengadopsi bahasa dan budaya Indonesia.

"Untuk membangun public awareness kita akan menyelenggarakan kegiatan budaya yang variatif, festival film Indonesia dan kegiatan Indonesia goes to school. Jika ada masyarakat yang tertarik lebih jauh, maka kita akan memfasilitasi ketertarikan mereka di pusat kebudayaan Indonesia. Kita menyediakan kelas-kelas bahasa, menari dan musik yang memungkin masyarakat Australia mengenal dan belajar lebih dalam tentang bahasa dan budaya Indonesia," tutur Najib. 

Sejak tahun 2021 juga, tambah Najib, KBRI Canberra telah memiliki MoU dengan penebit Gramedia untuk smart library di mana para guru dan peminat bahasa Indonesia bisa membaca buku dari Gramedia secara digital. "Tahun ini akan kita perbanyak koleksinya sehingga bisa membantu pada guru dan peminat bahasa Indonesia memperoleh bacaan yang dapat memperkaya wawasan dan pemahaman tentang Indonesia," jelas Najib.

Ke depan, Atdikbud juga memiliki agenda untuk melakukan rebranding budaya Indonesia. Menurut Najib, selama ini masyarakat Australia mempersepsi budaya Indonesia hanya sebagai budaya tradisional. Hal ini menurutnya kurang tepat karena budaya Indonesia modern jugamelingkupi budaya pop yang lebih sesuai dengan anak-anakmuda. 

"Saya pikir sudah saatnya kita melakukan apa yang disebut brand extension dari budaya Indonesia, yaitu memperluas pemaknaan dan persepsi budaya Indonesia bukan hanya sebagai budaya tradisional tapi juga melingkupi budaya modern dan budaya pop. Hal ini penting untuk penetrasi di segmen kaum muda Australia karena umumnya anak muda lebih suka dengan yang berbau kekinian seperti budaya pop," jelas Najib.

Dalam kegiatan rakor ini masing-masing pengurus BBBI se-Australia memaparkan program-programnya. BBBI Victoria-Tasmania misalnya, dalam waktu dekat akan mengadakan pameran dan lelang Ikat Flores berskala internasional. BBI Queensland sedang menyiapkan aplikasi pembelajaran bahasa Indonesia secara daring. 

Sementara BBI Canberra memiliki agenda membawa guru-guru di Canberra berkunjung ke Indonesia jika situasi sudah memungkinkan. Sama seperti Atdikbud KBRI Canberra, mereka semua mendukung internasionalisasi bahasa Indonesia dan sepakat untuk mensinergikan program-program di tahun 2022 untuk kemajuan bahasa dan budaya Indonesia di Australia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES