Semalam Ibu Kota Ukraina Dihujani Rudal

TIMESINDONESIA, SEMALAM IBU KOTA UKRAINA DIHUJANI RUDAL – Semalam, pertempuran yang cukup hebat pecah antara pasukan Rusia dan tentara Ukraina saat ibu kota, Kyiv dihujani rudal oleh Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenkskyy telah berjanji tidak akan menyerah dan terus berjuang membela negaranya, dan Sabtu pagi tadi ia mengatakan bahwa pasukannya tetap memegang kendali situasi. Ia tetap menantang, dengan mengatakan: "Kami tidak akan meletakkan senjata kami".
Advertisement
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pihaknya yakin pasukan Rusia berjarak 30 km (19 mil) dari pusat kota.
Pasukan Rusia berusaha menerobos pertahanan kota Kyiv, tetapi sejauh ini belum berhasil.
Menteri Kesehatan Ukraina mengatakan, hingga saat ini sudah 198 orang Ukraina meninggal dunia akibat invasi Rusia.
Dilansir TASS, Sekretaris pers Ukraina, Zelensky Sergey Nikiforov, Sabtu mengatakan, bahwa Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah menerima proposal Presiden Rusia Vladimir Putin dan siap untuk merundingkan perdamaian dan gencatan senjata,
"Saya harus membantah tuduhan yang menyatakan kami menolak melakukan pembicaraan. Ukraina selalu dan siap untuk merundingkan perdamaian dan gencatan senjata. Ini adalah posisi permanen kami. Kami telah menerima proposal presiden Rusia," tulisnya di akun Facebook-nya.
Menurut Nikoforov, konsultasi sedang berlangsung tentang tempat dan waktu negosiasi. Semakin cepat pembicaraan dimulai, semakin banyak peluang untuk memulihkan kehidupan normal, katanya.
Sekretaris pers kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov juga mengatakan sebelumnya, bahwa Putin siap mengirim delegasi ke Minsk untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina. Kemudian, dia mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas inisiatif untuk mengadakan pembicaraan di ibu kota Belarusia, pihak Ukraina menyarankan Warsawa sebagai tempat yang memungkinkan dan kemudian masih kehilangan kontak.
Disuplai Banyak Senjata
Hari ini, Inggris, Amerika Serikat beserta 25 negara lain telah menyetujui akan mensuplai lebih banyak senjata dan bantuan ke Ukraina.
Dilansir Sky News, bantuan tersebut meliputi bantuan mematikan, seperti amunisi, senjata anti-tank dan senjata anti-udara, serya bantuan tidak mematikan seperti persediaan medis.
"Inggris telah menawarkan untuk melakukan "operasi logistik" untuk mendukung pengiriman sumbangan," kata sumber pertahanan.
Menteri pertahanan Inggris, Ben Wallace, menyelenggarakan konferensi donor bantuan militer pada Jumat malam, yang diadakan secara virtual.
Sekitar 25 negara dipanggil dan semuanya mengatakan mereka akan terus memberikan bantuan, beberapa mengatakan untuk pertama kalinya dukungan mereka akan mencakup bantuan mematikan. NATO juga diwakili.
Selain itu, dua negara lain yang tidak bisa menghadiri konferensi mengatakan secara terpisah bahwa mereka akan memberikan dukungan.
Sumber pertahanan mengatakan: "Menteri pertahanan mengadakan konferensi donor virtual tadi malam dengan lebih dari 25 negara, termasuk Amerika Serikat,Kanada dan beberapa negara di luar NATO. Mereka mengkoordinasikan dukungan mereka ke Ukraina.
"Mereka akan terus memberikan dukungan kemanusiaan dan militer, yang meliputi amunisi dan senjata anti-tank, dan Inggris telah menawarkan untuk melakukan operasi logistik untuk mendukung pengiriman sumbangan."
Belanda telah mengumumkan bahwa mereka akan memasok 200 rudal Stinger , sistem pertahanan udara portabel ke Ukraina.
Dilaporkan, negara-negara yang tadinya menentang pengiriman senjata untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina, kini telah memutuskan untuk melakukannya menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyerang tetangganya itu.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |